Purwakarta

Kolang Kaling, Buah Khas yang Laris Bulan Ramadan

OLAH KOLANG KALING: Ooy (52), membersihkan Kolang Kaling di tempat pengolahan miliknya di Kampung Karanganyar, Desa Cibuntu, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Buah kolang kaling selal jadi primadona tiap memasuki bulan Ramadan. Buah dari pohon aren itu menjadi incaran masyarakat untuk berbuka puasa. Kolang kaling ini biasanya dijadikan sebagai pelengkap minuman yang disajikan pada buka puasa, tak heran jika selama bulan suci ini permintaan kolang-kaling di tengah masyarakat cukup banyak.

Tingginya permintaan pasar itu ditangkap Ooy. Perempuan berusia 52 tahun itu dijadikan peluang usaha baru selama bulan Ramadan dengan berjualan kolang kaling. Ia mengolah buah aren dijadikan kolang kaling di rumahnya berlokasi di Kampung Karanganyar, Desa Cibuntu, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. “Setiap bulan puasa saya pasti produksi kolang kaling,” kata Ooy, Rabu (14/4).

Diakui Ooy, produksi kolang kaling sudah sejak lama karena merupakan bisnis menjanjikan selama bulan Ramadan. “Kolang kaling yang sudah selesai diproduksi langsung habis terjual dibeli masyarakat maupun para tengkulak yang langsung datang ke rumah. Permintaan kolang kaling memang tinggi,” imbuhnya.

Ooy memproduksi kolang kaling dimulai dengan membeli buah pohon aren kemudian dipisahkan dari tangkainya. Setelah itu masuk pada tahap perebusan selama 3 sampai 4 jam. Setelah direbus masuk pada tahap berikutnya yaitu kolang kaling dipisahkan dari kulitnya dengan cara dijepit menggunakan bambu yang sudah dimodifikasi atau sendok. “Kalau sudah dipisahkan kemudian kolam kaling direndam kemudian dijual. Per kilo saya jual Rp13.000 dan Rp15.000 untuk kolang kaling yang sudah digeprek,” bebernya.

Dalam sehari, Ooy mampu produksi 40 sampai 70 kilogram, tergantung kualitas kolang kaling yang dihasilkan. Selama proses produksi kolang kaling, ia dibantu saudara atau tetangganya. “Yah membuka lapangan kerja juga bagi mereka selama Ramadan ini,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button