
radarkarawang.id – Khawatir membahayakan, musim kemarau basah hambat nelayan melaut. Jika tetap memaksakan pergi mencari ikan, bisa mengancam keselamatan nelayan. Akibatnya, nelayan andalkan istri untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Bidang Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Mahmud mengatakan, sekarang ini sudah memasuki bulan keenam di tahun 2025. Sehurusnya pada bulan Juni ini sudah masuk ke musim kemarau. Namun, hujan masih terjadi di Karawang.
Baca Juga : Penutupan TMMD Ke-124 Diwarnai Bagi-bagi Sembako
“Kalau menurut BMKG sekarang ini masuk musim kemarau basah. Jadi cuacanya tidak menentu dan sulit ditebak, kadang panas dan kadang hujan,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (10/6).
Dijelaskannya, dengan musim kemarau basah yang terjadi ini berdampak terhadap nelayan di Kabupaten Karawang terutama nelayan yang tinggal di sekitar pesisir pantai yang berlokasi di Kecamatan Cibuaya.
“Mereka tiba-tiba tidak melaut karena terjadi badai dan ombak yang akan membahayakan keselamatannya. Sehingga ketika mereka tidak melaut mereka memilih untuk memperbaiki alat tangkapnya,” tuturnya.
Dijelaskannya, ketika cuaca buruk pihaknya seringkali mendapatkan informasi dari BMKG, kemudian langsung menyampaikan informasi tersebut kepada para nelayan.
“Alhamdulilah ketika ada informasi cuaca buruk nelayan jadi tidak berangkat. Meskipun mereka seringkali gagal ke laut untuk mencari ikan namun mareka tidak kekurangan dan kebutuhannya masih terpenuhi,”paparnya.
Tonton Juga : HETTY KOES ENDANG, LAGUNYA TERBAIK SEPANJANG MASA
Lanjutnya, karena istri mereka memiliki usaha seperti berjualan barang dan yang lainnya, ketika gagal berangkat melaut mereka seringkali membantu istrinya. “Jadi untuk makan dan memenuhi kebutuhan sekolah anaknya selalu cukup,” tutupnya. (zal)