Kemarau Datang, Waspadai Kekeringan
PURWAKARTA, RAKA – Musim hujan mulai berlalu, kemarau pun menanti. Ada beberapa desa di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta merupakan daerah rawan kekeringan. Bahkan langganan krisis air bersih. Saat ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta tengah mengantisipasi kekeringan jelang peralihan musim hujan ke kemarau.
Berkaca dari data hasil pemetaan sejak beberapa tahun lalu, bencana kekeringan musim kemarau tahun ini sudah diantisipasi dan diwaspadai. Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, berdasarkan analisis BMKG bahwa masa musim ini di Purwakarta masih berlanjut sampai dengan diperkirakan hingga bulan Agustus 2021 ini. “Maka kami sudah menetapkan beberapa bulan yang lalu tentang tanggap darurat bencana kekeringan. Artinya kita sudah persiapkan adanya antisipasi bencana kekeringan. Tapi Alhamdulillah kekeringan di Purwakarta sampai saat ini dan mudah-mudahan tidak terjadi, tidak menampakkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan,” ujarnya, Senin (2/8).
Dia menambahkan, persoalan kekurangan air ini memang menjadi salah satu hal yang acap kali terjadi saat musim kemarau. Merujuk pada data, ada puluhan desa yang rawan kekeringan. Dengan demikian, pihaknya sudah mempersiapkan tanggap darurat mengenai permintaan air bersih di sejumlah wilayah.
“Yang paling rawan itu di Kecamatan Tegalwaru, kalau kemarau panjang kecamatan lain juga sama seperti Cibatu dan Campaka, tapi sejauh ini belum menerima laporan mengenai kesulitan air bersih,” jelas Wibi.
Dia mengaku akan bekerjasama dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam hal penyediaan air bersih. “Kalau berkaca pada krisis air tahun-tahun sebelumnya, itu ada puluhan desa di 10 dari 17 kecamatan yang rawan kekurangan air bersih,” imbuhnya.
Terkait upaya yang akan dilakukan jajarannya jika terjadi krisis air di masyarakat, Wibi mengaku siap jika memang terjadi krisis air dengan pihaknya bakal memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih dengan berkoordinasi bersama PDAM.
Dia menjelaskan, untuk teknisnya ditampung terlebih dulu kemudian masyarakat mengambil air secukupnya, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
Dikatakannya, pihaknya telah mengingatkan seluruh kecamatan untuk segera melaporkan jika terjadi kesulitan air, agar langsung dikirimkan bantuan. “Armada kita siapkan. Khusus di Tegalwaru kita siapkan tiga penampungan, karena wilayah itu paling rawan dilanda kekeringan di musim kemarau,” pungkasnya. (gan)