Kemensos Kejar Pencairan BST II Sebelum Lebaran
CIKAMPEK, RAKA – Sebanyak 2,8 juta lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama di Indonesia. Jumlah di Kota Pangkal Perjuangan yang mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 50.234 KPM.
Menteri Sosial Juliari P Batubara menjelaskan, mereka yang sudah menerima BST tersebar di seluruh tanah air. Besaran BST yaitu Rp600.000 setiap bulan yang diterimakan selama 3 bulan yaitu April, Mei, Juni 2020.
“Kita akan jangkau dari yang terpelosok agar mereka yang terdampak Covid-19 bisa menerima bantuan,” kata Mensos saat menyerahkan bantuan kepada 253 KPM di Kantor Pos Cikampek, kepada Radar Karawang, Sabtu (16/5).
Ia menambahkan untuk daerah yang telah menyelesaikan penyaluran tahap I akan dilanjutkan penyaluran tahap II secara langsung.
“Daerah yang sudah menyelesaikan penyaluran harus langsung dilanjutkan ke tahap II, tidak perlu menunda,” tuturnya.
Menurutnya, untuk jumlah KPM di Kabupaten Karawang sebanyak 50.234 mendapatkan BST yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu BNI, Bank Mandiri, BTN dan BRI.
“Masyarakat dapat mengambil langsung dan diantarkan ke rumah-rumah bagi yang jauh,” ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, total keseluruhan penerima BST di Jawa Barat ialah sebanyak 1.070.758 KPM. Juliar Batubara menargetkan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) tahap kedua tersalurkan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Ini dimaksudkan agar masyarakat bisa merayakan Lebaran tanpa kekurangan.
“Kami berharap sebelum Idul Fitri sebagian besar penerima bansos sudah dua kali menerima Bansos tunai,” kata Juliari.
Ia meminta, kepada semua Dinas Sosial di kabupaten dan kota untuk membuka data penerima bantuan sosial tunai (BST) yang dilaporkan ke pemerintah pusat. Hal itu dibutuhkan untuk menghindari kasus salah sasaran dalam penyaluran.
“Dalam pelaporan data keluarga penerima bantuan, Kementerian Sosial menyatakan amat mungkin ditemui perbedaan data antara desa dan Dinas Sosial. Sangat mungkin data yang dikirim desa atau kelurahan ke Dinas Sosial berbeda dengan data yang dilaporkan Dinas Sosial ke Kemensos,” pesannya.
Dalam hal validasi data, Juliari menuturkan, bahwa pemerintah pusat akan mengonfirmasi ulang data tersebut ke Dinas Sosial di daerah.
“Sehingga kepastian data di daerah pun akan sangat bergantung pada keterbukaan dengan pemerintah tingkat desa atau kelurahan,” tuturnya.
Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana mengaku, bantuan tersebut merupakan harapan baru bagi masyrakatan Kabupaten Karawang. Sebab yang mendapatkan bantuan baru tersebut sekitar mencapai 40 ribu lebih. Selain itu, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menyediakan tiga rumah sakit dan para tenaga medis.
“Sudah 72 persen yang sudah sulurakan. Insya Allah pada Senin akan terselesaikan dan hal ini menjadi motivasi, apalagi menjelang Idul Fitri meraka bisa makan dan berkumpul dengan kuarganya dan memberikan pencerarahan yang baru, agar wabah pandemi ini bisa berakhir di tanah air yang kita cintai ini,” pungkasnya. (acu)
