Kenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini
OKE : Pelajar Purwakarta dan pejabat DPPKB kompak setelah sosialisasi bahaya seks bebas.
PURWAKARTA, RAKA – Untuk menjaga pergaulan bebas dan mengetahui dampak dari pergaulan bebas. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta menilai pendidikan seks penting disampaikan ke para pelajar.
Menurut Sekertaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Fata Faridulhisan, dalam memberi pendidikan seks pada anak ada tahapannya, tergantung jenjang usia anak.
Fata juga memaparkan manfaat yang didapat saat orang tua mengajari anak pendidikan seks sejak dini. “Ketika kita sudah mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak sejak dini, mereka akan paham dan kenal dengan diri sendiri. Mereka sudah tahu alat kelaminnya dan lawan jenisnya,” tutur Fata, saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (14/10).
Ia menambahkan, sebenarnya pendidikan seks terhadap anak sudah diterapkan sebelum anak lahir, misalnya memberikan nama sesuai dengan jenis kelamin. Selain itu, orang tua diharuskan untuk perlakukan anak sesuai dengan kodratnya. Contohnya, lelaki adalah yang bisa melindungi dan jadi pemimpin. Sedangkan, wanita lebih lembut sifatnya. Dengan begitu si kecil akan mampu menjalankan fungsi sosial di masyarakat dengan baik. “Susui anak dengan penuh cinta kasih. Lalu, khitan bagi anak laki-laki, kenalkan anak pada organ tubuhnya dengan menggunakan istilah yang sesungguhnya. Banyak mungkin dari kita menggunakan istilah-istilah yang bukan sesungguhnya. Seperti sebutan burung untuk penis laki-laki. Lebih baik gunakan istilah sesungguhnya,” terang Fata.
Lalu, tambahnya, orang tua tidak boleh merasa canggung saat menyebut istilah tersebut. “Anak akan melihat kok ortu kagok ngomong. Akhirnya itu menjadi hal yang tabu dibicarakan. Pengetahuan seks bisa membantu anak untuk belajar melindungi dirinya dalam konteks seksual,” katanya.
Dalam hal ini, lanjutnya, anak harus mengetahui kalau organ intim mereka itu aurat dan harus dilindungi. “Sejak dini, ajarkan anak untuk tidak mengumbar organ intim mereka di depan umum. Kalau ada orang asing yang sampai berani mendekati mereka dan menyentuh organ-organ vitalnya, ajarkan anak untuk berani teriak dan mencari bantuan,” pungkasnya. (ris)