Belajar Tatap Muka Terancam Batal
KLARI, RAKA – Siswa terancam belajar di rumah lebih lama lagi setelah Kepala SMPN 3 Klari dinyatakan positif corona. Padahal, sejumlah sekolah saat ini tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka.
Kepala SMPN 3 Klari diduga tertular virus dari anggota keluarganya yang terlebih dahulu dinyatakan positif. Saat ini, orang-orang yang sempat kontak dengan kepsek sedang di tracking. Meski penyebarannya bukan di sekolah, kemungkinan kejadian ini dapat mengganggu persiapan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Karawang Sopandi mengatakan, Kepala SMPN 3 Klari dinyatakan positif corona dan telah mendapatkan perawatan khusus disalah satu rumah sakit. “Tadi udah ke sekolah dengan pak camat dan Kepala Puskesmas Klari,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (25/8).
Ia menambahkan, kepastikan jadi atau tidaknya pembelajaran tatap muka yang tengah dipersiapkan dibeberapa sekolah, harus menunggu putusan dari Tim Gugus Satgas Covid-19. “Kalau untuk pembelajaran tatap muka kita sudah siapkan dengan konsep protokol kesehatan, tapi kita tunggu aja putusan dari Tim Gugus Covid-19 Karawang,” tambahnya.
Sopandi mengaku, jika pun pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan, hanya beberapa sekolah yang dapat melaksanakan tentunya dengan melihat situasi dan memastikan kondisi wilayah yang sama sekali tidak terdampak Covid-19. “Kita bisa lihat dari zonasi, kalau memang zona hijau atau kuninh mungkin bisa dilaksanakan. Tapi kita lihat saja nanti,” akunya.
Sementara itu Camat Klari Mamat Rahmat mengungkapkan, Kepala SMPN 3 Klari merupakan salah satu warga Desa Walahar, pasalnya bukan saja dirinya, akan tetapi beberapa keluarganya terdampak Covid-19. “Jadi satu keluarga di terdampak Covid-19 di Walahar itu ya keluarga SMPN 3 Klari, jadi tracking kemarin itu di lokasi tempat tinggalnya, di masjid dan sekolahan, kita juga didampingi oleh Kabid SMP Disdik, petugas kesehatan, dan kepolisian di wilayah Klari,” pungkasnya. (mal)
