HEADLINE

Kepsek Mau Diganti, Siswa Demo
-Satu Orang Terluka, Fasilitas Sekolah Rusak

BATUJAYA, RAKA – Prang…Prang..Kaca jendela SMK Saintek Nurul Muslimin pecah dilempari batu hingga ditendang sejumlah siswanya. Mereka marah karena saat protes menolak pergantian kepala sekolah dan seluruh guru, temannya dipukul oleh oknum salah satu anggota yayasan yang menaungi sekolah tersebut, kemarin.

Kepala SMK Saintek Nurul Muslimin Ibnu Mahtumi menyebut, kericuhan yang terjadi di lingkungan pendidikan itu buntut dari informasi mengenai pergantian kepala sekolah. Ia mengaku kabar pergantian kepala sekolah itu sudah mulai beredar dan sampai ke telinga siswa sejak bulan November 2022.
Padahal, menurutnya SK izin memimpin yang dikeluarkan oleh kantor cabang dinas wilayah 4 hingga tahun 2024. “Kayaknya siswa itu sudah mempersiapkan aksi, karena desas-desus pergantian kepala sekolah itu sudah beredar sejak Oktober-November,” kata Ibu saat dihubungi melalui layanan daring, Senin (16/1).

Kata Ibnu, kabar pergantian kepala sekolah ini berasal dari ketua Yayasan Nurul Muslimin. Dan kabar itu setelah adanya pergantian ketua yayasan selama dua kali dalam kurun waktu sebulan.
“Sejak itu juga ada isu pergantian kepala sekolah sekaligus guru-gurunya,” ujarnya.

Mengenai aksi siswa yang terjadi pada Senin (16/1) pagi itu, Ibnu mengaku tidak tahu menahu, sebab dia sedang mengikuti program penilaian kepala sekolah yang diadakan oleh kepala cabang dinas (KCD) IV Jawa Barat di SMK Al Ikhlas Batujaya.

Ibnu baru mengetahui aksi siswa ricuh setelah mendapat informasi melalui telepon dari pihak SMK Saintek Nurul Muslimin. Setelah mendapat kabar itu, Ibnu langsung mendatangi sekolahnya, dan saat itu sedang dilakukan mediasi antara sejumlah perwakilan massa aksi, aparat desa dan polsek setempat, termasuk pihak yayasan.

Menurut Ibnu, sekitar 10 orang perwakilan siswa yang ikut dalam mediasi tersebut, dan mereka menutut agar tidak ada pergantian kepala sekolah dan guru. Kalaupun pergantian kepala sekolah itu terjadi, para siswa akan pindah dari sekolah tersebut.
“Itu diungkapkan oleh siswa kepada pihak yayasan,” imbuhnya.

Ibnu menyebut massa aksi itu diikuti oleh 500 siswa atau 70 persen dari keseluruhan sekitar 900 siswa SMK Saintek Nurul Muslimin. Kata dia, dalam aksi itu juga sempat terjadi kericuhan lantaran ada salah satu siswa kelas 10 yang dipukul di bagian pelipisnya oleh pihak yayasan. Namun Ibnu belum mengetahui pasti siapa sosok yang memukul siswa tersebut.
“Yang demo sekitar 500 an karena lapangan penuh,” ujarnya.

Sementara itu pihak yayasan, siswa, kapolsek, dan aparat desa setempat belum dapat dikonfirmasi. (mra)

Related Articles

Back to top button