Kerja Sama Tim Nomor Satu

BAHAGIA: Sejumlah karyawan Lavanda Brownies tampak bahagia saat liburan bersama di kawasan kebun teh di wilayah Bandung Selatan.
KARAWANG, RAKA – Dunia kerja umumnya membutuhkan kerja sama tim agar roda usaha dapat terus berjalan pada jalurnya. Meski setiap individu mempunyai tugasnya masing-masing. Mereka saling berkaitan satu sama lain, dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kekompakan adalah kunci, seperti yang diperlihatkan para karyawan Lavanda Brownies, salah satu UMKM kuliner kue Karawang yang saat ini tengah berkembang.
Waskito Aji Sukmo (40) yang posisinya di bagian produksi bercerita, tugas utamanya adalah membuat semua produk kue mulai dari brownies, klappertart, pancake, dan lainnya. Bagian produksi tentunya sangat bertanggung jawab atas tersedia atau tidaknya produk. Meski demikian hal itu tidak menjadi beban bagi Aji dan ia meniati setiap prosesnya. Lagipula ia tidak bekerja sendiri, melainkan bersama teman-teman di tim produksi lainnya. “Jadi itu tanggung jawab semuanya di tim produksi, kerja tim semuanya harus saling bantu,” ucapnya.
Ia mengaku telah tujuh tahun di Lavanda Brownies berkutat dengan tepung, telur, dan terigu juga bahan lainnya serta berbagai macam peralatan. Memang waktu yang cukup lama, harus ada motivasi untuk dapat terus giat bekerja. Ia sendiri menjadikan masa depan lebih baik sebagai motivasinya. “Dan untuk belajar, kemungkinan besar kan di luar bisa lebih baik,” ujarnya.
Pegawai lainnya, Sri Wahyuni (22) berposisi sebagai admin produksi. Ia menuturkan, tugasnya berkutat dengan pendataan semua hal yang berhubungan dengan produksi, mulai dari ketersediaan bahan baku, jumlah produk yang dijual, jumlah produk yang mesti disuplai ke setiap toko, hingga jumlah produk yang terjual. Tanpa perannya tim produksi tentu akan keteteran. “Misal bahan baku kosong tapi ngga ada yang ngeh, nah kan yang nanti ditanyain Sri juga,” ungkap Sri menceritakan tugas dan tanggung jawabnya.
Sementara itu salah satu pegawai di bagian kasir, Rasmin (29) mengatakan meskipun dirinya tidak terlibat langsung dalam produksi, tapi ialah garis depan yang berhadapan dengan pelanggan. Citra toko kue tempatnya bekerja bergantung pada cara ia melayani pelanggan. Sebab itulah ia berusaha melayani dengan seramah mungkin. “Jadi kasir itu bukan cuma sekadar tahu ini harganya berapa, itu harganya berapa, tapi harus tahu dan bisa menjelaskan produk ke pelanggan,” terangnya.
Mengenai motivasi kerja, pria yang akrab disapa Aming ini mengatakan ingin membahagiakan ibunya. Sebab saat ini ia adalah tulang punggung keluarga. Ia berharap tempatnya bekerja semakin maju dan ia sendiri bisa melangkah ke jenjang karier yang lebih tinggi. “Kerjanya betah, yang seru itu kalau family gathering, soalnya saya kan bagian kasir jarang ketemu sama tim produksi, nah disitu bisa seru-seruan bareng,” pungkasnya. (din)