GERBANG SEKOLAH

Kesehatan Mental Remaja Perlu Diperhatikan

PENYULUHAN: Sukma Dwi Lestari gelar pembinaan online mengenai kesehatan mental remaja.

KARAWANG, RAKA- Banyak dampak yang dirasakan karena pandemi Covid-19, salah satunya terjadi perubahan hidup dan rencana yang dapat berdampak terhadap psikis, khususnya pada kalangan anak remaja.

Kebanyakan dari mereka merasa khawatir dengan masa depannya, kehilangan motivasi, merasa ragu akan diri sendiri dan masih banyak lagi masalah –masalah psikis yang dihadapi di masa pandemi Covid-19. Masalah psikis seperti itulah yang dapat memicu terjadinya quarter life crisis. “Quarter life crisis merupakan suatu kondisi krisis mental yang dihadapi oleh para remaja berusia kisaran 20-30 tahun, di mana mereka dalam fase ini akan mengalami kondisi krisis emosional yang melibatkan perasaan mereka,” kata Sukma Dwi Lestari, mahasiswi semester 7 prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta.

Masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh remaja, menarik perhatian Sukma untuk diangkat menjadi program program pengabdian kuliah kerja nyata tematik (KKNT) berupa penyuluhan mengenai quarter life crisis. “Saya merasa kesehatan mental atau masalah-masalah psikis yang dihadapi remaja- remaja pada masa pandemi Covid-19 diperlukan perhatian lebih oleh masyarakat,” paparnya.

Program penyuluhan kesehatan mental ini diadakan secara gratis untuk umum, khusususnya untuk remaja berusia kisaran 20-23 tahun, dengan cara daring melalui aplikasi zoom dan mengundang ahli hypnotherapist untuk menjadi pemateri. “Tujuan saya mengadakan program penyuluhan yang digelar 21 Desember 2020 lalu ini, agar sedikit memberikan ruang kepada remaja-remaja yang sedang mengalami fase quarter life crisis untuk melakukan konsultasi kepada pemateri seorang ahli hynotherapist secara gratis. Sebelum acara penyuluhan dilaksanakan saya mengkonfirmasi terlebih dahulu bersama dosen pembimbing lapangan saya,” tutur Sukma.

Syifaul Fuada, dosen pembimbing lapangan KKNT mendukung pelakasanaan webinar yang dilakukan mahasiswanya. Menurutnya, kondisi saat ini menguras kesehatan badan juga fisik. “Pandemi Covid-19 selain berdampak pada kesehatan fisik juga akan berdampak pada pada kesehatan batin (psikis). Sukma menyadari hal itu dan mengisi kekosongan webinar dengan tema tersebut di kelompok 8 yang saya bimbing,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button