Purwakarta

Ketapel Mulai Populer Lagi

PURWAKARTA, RAKA – Ketapel merupakan senjata atau mainan tradisional berbahan kayu dibentuk huruf Y, yang pernah trend di era 90 an sampai awal 2000. Biasanya, permainan ini identik dengan mainan anak laki-laki, mainan ini kerap dipergunakan untuk menembaki buah di pohon.
Bahkan tak jarang ketapel biasanya dipakai untuk kegiatan-kegiatan negatif, seperti buat tawuran atau disalahgunakan yang bisa merugikan masyarakat. Tapi di tangan komunitas Ketapel Purwakarta Bersatu (Kepuber), ketapel dijadikan sebagai permainan yang menghibur. Bahkan akan dijadikan olahraga prestasi, karena berbagai turnamen sudah digelar. Kepuber merupakan salah satu komunitas pecinta ketapel di Kabupaten Purwakarta. Mereka akan mempopulerkan permainan ketapel ke masyarakat luas sebagai olahraga. “Kepuber berdirinya sejak 15 Agustus 2021. Sebelumnya, kami merintis sejak awal tahun 2020 dan masih menginduk ke Kabupaten Karawang, karena di sana sudah dideklarasikan ada klub ketapel. Makanya bagi Kepuber sendiri untuk komunitas ketapel di Karawang itu adalah salah satu ibu yang membesarkan Kepuber,” ucap Ketua Kepuber Arief Rahman Hidayat, Minggu (10/4)
Dirinya menjelaskan, ketapel adalah permainan zaman dahulu, namun hingga kini masih digemari banyak kalangan. Bahkan Ketapel kini dijadikan komunitas ajang olahraga yang sangat menarik untuk dicoba. Bahkan, kata Arief, komunitas Ketapel yang ia gagas bersama Taryana atau Wa Tarok sapaan akrabnya, sudah melakukan latihan rutin setiap minggunya. “Ketapel saat ini bukan lagi dikenal sebagai permainan tradisional belaka. Kini permainan yang biasa dikenal sebagai selepetan itu sudah menjadi olahraga tradisional, bahkan sudah dimasukkan dalam kategori olahraga bergengsi tingkat nasional,” ungkapnya.
Arief menyebut, kini Kepuber memiliki anggota sebanyak 35 orang yang sudah terdata dalam database. “Untuk yang masuk database sudah masuk 35 orang dari segala usia. Melalui ketapel, kita juga bisa jalin tali silaturahmi, sekaligus memperkenalkan lebih luas lagi olahraga ketapel ini ke masyarakat,” sebutnya.
Arief menyebut, didirikannya Kepuber ini bertujuan untuk memperkenalkan ketapel kepada masyarakat, khususnya anak-anak ini sebagai upaya menghindari generasi muda dari kecanduan bermain gadget. “Berangkat dari kekhawatiran kita untuk generasi muda dan sebagaimana kita ketahui generasi muda saat ini banyak yang ketergantungan dengan gadget. Nah, jadi salah satu tujuan didirikannya Kepuber ini yakni ingin memperkenalkan kepada generasi muda saat ini bahwa ada olahraga outdoor yang bisa mengurangi ketergantungan terhadap gadget,” jelasnya.
Arief mengaku senang, jika melihat generasi muda bermain di luar ruangan, apalagi dengan kegiatan yang positif. Tak hanya itu, lanjut dia, bermain ketapel kini bukan lagi sekadar hobi. Tetapi juga sebagai olahraga tradisional. Karena itu, permainan ketapel punya kesempatan bagus untuk terus dikembangkan. “Karena dari segi opportunity (kesempatan) sendiri, ketapel punya kans yang cukup besar. Karena olahraga ini masuk ke semua kalangan, baik dari usia, etnis, dan bisa diselipkan edukasi budaya di dalamnya,” ucap Arief.
Dirinya berharap Kepuber ini bisa menjadi wadah yang dapat mempopulerkan olahraga Ketapel kepada masyarakat dan mencari regenerasi muda yang berpotensial untuk bisa berkompetisi hingga tingkat nasional nantinya “Saya berharap Komunitas ini dapat mempopulerkan olahraga ketapel kepada masyarakat Purwakarta dan kita terus mencari atlet-atlet muda yang berpotensial serta bisa hingga ke kompetisi ketapel nantinya. Saat ini, Kepuber lebih fokus mencari bibit-bibit atlet ketapel yang di persiapkan untuk mengikuti perlombaan baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional,” ucap Arief. (gan)

Related Articles

Back to top button