Ketua Panwascam Tegalwaru Meninggal Dunia

TEGALWARU, RAKA – Setelah sejumlah anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) meninggal usai pemilu, kini giliran Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Tegalwaru Aep Saepudin meninggal dunia, Rabu (1/5). “Tadi pagi masih sempat japri ke saya bercanda, dia menanyakan kabar saya dan saya bilang tumben dia bercanda ke saya,” ungkap Mumun Muniroh, salah satu pengawas TPS 13 Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Ia pun kaget setelah mendengar kabar Ketua Panwascam Tegalwaru Aep Saepudin meninggal dunia di grup whatsApp Panwascam Kecamatan Tegalwaru sekitar jam 15.00 WIB. Dan saat sambangi rumah duka, ratusan pelayat dari berbagai kalangan penuhi rumah duka.
Salah satu tetangga Aep Saepudin, Mantri (47) menuturkan, sekitar pukul 11 siang, Aep Saepudin tengah memberi pakan ikan diempang miliknya kemudian istirahat di empang. “Saat itu pas ditanya lagi tidur selonjor dekat empang dan almarhum bilang lagi istirahat. Namun selepas jam 12.00 siang, kembali ada warga yang saya juga tidak tahu namanya, membangunkan korban, sudah tidak bernyawa bahkan beberapa semut penuhi mulut dan kepala korban,” tuturnya.
Dedi Sukarya, anggota Panwascam Tegalwaru mengungkapkan, Aep Saepudin merupakan ketua yang sangat bertanggungjawab terhadap pekerjaan. Aku Dedi, Aep kecapekan bekerja mengawal proses pemilu. Bahkan dirinya menceritakan, sebelumnya wajah Aep pucat. Ia pun memberitahukan agar istirahat. “Dia itu bilang, dia khawatir saya kerja enggak bener takut ada yang upload lalu jadi gaduh, dan ia tidak mau seperti itu dan saya pun bilang bahwa pak Aep agar istirahat dan jangan terlalu capek karena wajahnya pucat,” beber Dedi.
Dedi pun mengatakan, bahwa saat distribusi kotak suara selepas pleno berakhir di Kecamatan Tegalwaru, langsung dikirim ke Karawang ada sekitar 10 kali menepi bawa motor karena kelelahan. “Ada 10 kali kang, pak Aep Saepudin itu menepi karena bilangnya capek, bahkan sempat dikerik oleh teman saat sepulang antar kotak suara,” jelasnya.
Aep Saepudin selain ketua Panwascam Kecamatan Tegalwaru, ia pun tenaga pendidik honorer disalah satu sekolah dasar di wilayah Kecamatan Tegalwaru. Ia pun meninggalkan satu orang anak dan istri yang tengah hamil 6 bulan.(yfn)