
KARAWANG, RAKA – Di tengah hiruk pikuk kontestasi Pilkada Karawang, pendiri sekaligus ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Karawang Romdhoni mengundurkan diri dari partai yang diperjuangkannya sejak tahun 2015. Pengunduran diri tersebut diakibatkan rasa kecewa dengan kepimpinan DPP PSI.
Romdhoni, mantan Ketua DPD PSI Karawang mengaku partai anak muda besutan Grace Natalie ini sekarang sudah tidak lagi identik dengan kaum muda, pasalnya partai tersebut menerima pengurus ex partai lama. “Padahal awalnya komitmen PSI ini partai anak muda yang didominasi oleh pemilih pemula dan kepengurusannya bukan dari mantan pengurus partai lama, artinya sudah tidak komitmen,” jelasnya, Selasa (25/08).
Selain pendiri PSI Karawang, sejumlah kader dan pengurus DPD pun turut mengundurkan diri. Romdhoni menyebut nantinya ketua baru PSI Karawang akan merekrut kader kembali dari nol. Setelah pengunduran diri dari partai PSI ini, Rhomdoni mengaku belum dapat memastikan akan berlabuh di partai yang mana, tapi kemungkinan besar di pilkada tahun ini pihaknya akan mendukung calon inkumben. “Sejauh ini belum terpikirkan mau bergabung ke partai mana, akan tetapi ada beberapa partai yang memang mengajak gabung,” katanya.
Romdhoni menceritakan, PSI di Kabupaten Karawang dibentuk sejak tahun 2015, dan dirinya merupakan orang yang pertama kali membawa PSI ke Karawang hingga terbentuk 30 pengurus DPC tingkat kecamatan. Kemudian lolos verifikasi Kemenkumham tahun 2016 dan lolos verifikasi KPU tahun 2017. Pembentukan PSI di Karawang ini berawal dari melihat partai PSI yang terbilang partai baru dan parati ini bukan hasil akuisisi partai lain yang telah lolos verifikasi Kemenkumham. Kemudian pengurus PSI ini juga didominasi oleh anak di bawah usia 40 tahun dan kader PSI bukan mantan atau jebolan pengurus partai lain. “Saya tertantang dan tertarik masuk di PSI agar masyarakat Karawang, khususnya pemilih pemula atau pemuda yang anti politik untuk mengajaknya agar politik ini diperlukan, karena kehidupan kita tidak jauh dari produk politik,” imbuhnya.
Perjuangan yang dilakukan untuk merekrut kader, Romdhoni mengaku mulai dari mengajak dan meyakinkan orang terdekat seperti keluarga, teman-teman, baik teman sekolah maupun di organisasi, kemudian mengajak teman-teman dari berbagai komunitas. Selian itu sebelum mengundurkan diri, pihaknya pun turut memberikan bantuan sosial di tengah bencana. “Kemarin awal pandemi Covid-19, PSI Karawang ikut andil membagikan sembako, handsanitizer, masker tempat cuci tangan dan lain-lain,” pungkasnya. (mra)