KARAWANG

Ketua Sayap Partai NasDem Membelot Dukung Acep-Gina

KARAWANG, RAKA – Ketua Sayap Gerakan Masa Buruh (Gemuruh) DPD Partai Nasdem Karawang dan Sekretaris Bapilu DPD Partai Nasdem Karawang Romadoni mundur, pada Sabtu (14/9), karena tidak sejalan dengan keputusan partai terkait pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang diusung.

Romadoni mengaku kurang sepakat kepada pasangan Aep Syaepuloh-Maslani untuk maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang yang diusung Partai NasDem. Hal itu didasari dengan latar belakang Maslani sebagai pengusaha dan purna bakti polisi.

“Saya kurang sepakat terhadap pasangan Aep-Maslani yang lebih cocok pasangan Aep-Dian ketua NasDem Karawang, karena saya pikir bahwa Maslani ini sosok pengusaha bukan sosok politisi pejabat aktifis pemerintahan, sehingga pengalamannya perlu diragukan berdeda dengan ketua Dian beliau seorang politisi praktis udah sejak lama sehingga kematangannya tidak bisa diragukan. Pengalamannya belum ada lebih baik diuji di legislatif DPRD kabupaten ketimbang di eksekutif,” ujarnya, Selasa (17/9).

Selain belum mempunyai jejak di politik, ia juga menilai Maslani masih belum dekat dengan masyarakat. Ia mempunyai rasa khawatir akan timbul kebijakan otoriter. “Khawatirnya malah jadi oportunis dan pragmatis, karena bisa jadi mainnya di akhir sehingga menggiring untuk masyarakat ke arah pragmatisme. Bukan dengan visi dan misi serta program yang jelas,” jelasnya.

Sebelum menyerahkan surat pengunduran diri, Romadoni telah dipanggil oleh pengurus partai terlebih dahulu pada tanggal 9 September. Kemudian di tanggal 14 September pukul 13.00 resmi mengundurkan diri. “Sebenarnya sudah sejak bulan Juli cuman nunggu waktu yang pas, sebelumnya memang saya sempat di panggil dengan cop surat resmi DPD partai yang di tandatangani ketua dan sekretaris DPD NasDem Karawang tercatat dalam surat pada tanggal 9 September dan tertulis hari Sabtu tanggal 14 September saya dipanggil, maka dari itu saya tepat jam 13.00 wib hari Sabtu saya datang ke kantor DPD NasDem,” terangnya.

Selain mengundurkan diri dari jabatan sayap partai, Romadoni juga resmi mundur sebagai kader. Adanya sikap yang diberikan oleh partai membuat ia menjadi kecewa. Sejak Pemilihan Umum 2024, dirinya sudah tidak dilibatkan kembali setiap kegiatan rapat berlangsung.

“Saya sangat kecewa dengan kebijakan Ketua DPD Partai NasDem Karawang karena setiap ada rapat kami sebagai pengurus jarang dilibatkan pasca pemilu, malah yang sering di libatkan adalah 7 anggota DPRD fraksi NasDem Kabupaten Karawang sehingga keputusan-keputusannya partai malah di tangan fraksi yang seharusnya keputusan-keputusan partai ada pada pengurus DPD hasil-hasil musyawarah yang disepakati,” lanjutnya.

Setelah resmi keluar, dirinya belum tergabung di dalam partai politik yang lain. Meski begitu, Romadoni telah mendapatkan penawaran dari tim pemenangan Acep Jamhuri dan Gina Fadila Swara. “Betul sebelum saya menyatakan mengundurkan diri dari NasDem saya sudah di tawarkan oleh Pak ajam untuk bergabung di tim pemenangan bidang Hukum, setelah saya mengundurkan diri akhirnya saya memutuskan dan memantapkan untuk bergabung ke tim pemenangan Acep-Gina, dan saat ini saya di amanahi sebagai ketua tim hukum Acep-Gina,” tambahnya.

Sementara itu ketika di konfirmasi, Mulyadi, Ketua Fraksi Partai Nasdem membenarkan adanya pengunduran diri tersebut. Selama menjadi kader, pihak yang bersangkutan tidak menaati aturan. “Sebenarnya tidak berpengaruh karena saya pikir kader partai itu taat kepada aturan kader partai. Kalau kader partai tidak menaati aturan, dia tanpa konfirmasi kepada partai menjadi salah satu tim pendukung di Paslon sebelah,” ungkapnya.

Pihak partai mengetahui adanya informasi tersebut di tanggal 7 September. Kemudian pada tanggal 13 September diberikan peringatan. “Kurang lebih sekitar tanggal 7 September kita ketahui dan tanggal 13 kita panggil untuk diberikan peringatan. Karena tidak mungkin kader partai mendukung Paslon sebelah. Dia menyampaikan kepada saya kalau mengundurkan diri, orang yang berpartai itu harus menerima pahit getirnya partai,” tegasnya.

Pengunduran diri ini tidak berpengaruh untuk perjalanan partai Nasdem dalam memberikan dukungan kepada Aep-Maslani. Ia menambahkan NasDem saat ini berada di urutan ke 3 dalam perolehan suara. “Justru anggota Gemuruh lainnya agar kader tersebut dipecat dan kita semakin solid dengan tidak adanya ketua Gemuruh tersebut.

Di tengah politik seperti ini, kita ini mendapatkan 2 kursi di tahun 2019 dan 7 kursi di tahun 2024 maka dari itu merupakan partai posisi ke 3 dan dalam suara kita menduduki posisi ke dua setelah Gerindra. Artinya partai ini sudah melompat tinggi dan bisa mensejahterakan kader partai di pengurus daerah, ranting,” tutupnya (Nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button