HEADLINEPURWAKARTA

Keturunan Sultan Agung Sebarkan Islam di Wanayasa

Jejak Pewaris Nabi di Purwakarta

PURWAKARTA, RAKA – Menyusuri jejak penyebaran Islam di Purwakarta, khususnya di Kecamatan Wanayasa tak lepas dari sosok Kiai Agung dan Kiai Gede.

Di Pasir Mantri, nama sebuah bukit kecil yang berada di tengah Situ Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, menjadi salah satu objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan. Di tempat ini juga, ada petilasan berupa makam. Di sana terdapat makam Kiai Agung dan Kiai Gede dikebumikan. Makamnya terletak persis di tengah Situ Wanayasa.

Menurut cerita rakyat Wanayasa, Kiai Agung adalah ulama yang pertama kali membangun pesantren di Wanayasa. Namun sampai sekarang belum diketahui jejak-jejak dari letak pesantrennya itu. Ada yang menduga terletak di sebelah timur Alun-alun Wanayasa, diantara parit Cilimus dan Cigedong, sekitar RT 10 Dusun II Desa Wanayasa sekarang, di sebelah utara Jalan Raya Wanayasa. Namun dugaan tersebut harus dibuktikan lebih dahulu kebenarannya. Pasalnya sampai saat ini, belum didapat bukti-bukti yang pendukung yang kuat.

Kiai Agung nama aslinya Raden Tisnadireja bin Tirta Nagara yang pernah mensyiarkan ajaran Islam di Wanayasa. Ia merupakan pendiri Pesantren Saung Agung yang lokasinya persis di sekitar Situ Wanayasa antara tahun 1586, merupakan keturunan kesultanan Banten. Seperti tertulis dalam papan keterangan makam, Kiai Gede atau Raden Tisnadireja atau Bagus Jaelani menurut silsilah keluarga, masih keturunan dengan Sultan Agung Mataram atau lebih tepatnya cucu Bupati Kaliwungu. Ia mempunyai 4 orang anak, yakni Bagus Asmadi, Bagus Ali Jamadin, Bagus Jamaludin dan Bagus Ali Murtala.

Juru kunci makam Dalem Santri, Koko Komar, hanya menyebutkan, makam Kiai Agung berada di Pasir Mantri, tapi tidak dapat menunjukkan secara tepat letak makamnya. Hanya ada sedikit petunjuk, dulu makam Kiai Agung itu terletak di bawah pohon puspa. “Masalahnya, dulu di sana terdapat empat atau tiga pohon puspa yang besar. Sekarang pohon puspa itu sudah tidak ada sejak sejak puluhan tahun lalu dan digantikan dengan pohon pinus,” paparnya. (ris)

Related Articles

Back to top button