KLARI, RAKA – Pembangunan yang digencarkan oleh pemerintah nampaknya masih belum menyeluruh. Selain masih banyak kondisi jalan yang rusak, di sepanjang jalan arteri juga masih banyak trotoar yang rusak, hal itu mengakibatkan pemandangan jalan terlihat kumuh.
Seperti yang terlihat di trotoar jalan arteri Klari, tepatnya jalan Gintungkerta, meski ada trotoar yang rusak sudah cukup lama, namun kondisi tersebut dibiarkan begitu saja.
“Itu mah rusaknya sudah sejak lama, tapi emang aneh sih kok dibiarin,” ujar Agung, warga yang tengah mengatur lalu lintas tidak jauh dari trotoar yang rusak.
Menurutnya, sebenarnya tidak ada yang memperhatikan detail soal kerusakan trotoar, berbeda dengan jalan yang rusak. Karena kalau trotoar tidak langsung dirasakan oleh para pengendara, sedangkan kalau jalan langsung dirasakan jika kondisinya rusak. “Gak begitu banyak yang perhatiin sih, tapi emang tetep aja jelek, ngerusak pemandangan,” bebernya.
Tokoh masyarakat Klari Lili Sukarli menyampaikan, sekecil apapun pembangunan yang janggal di jalan arteri jelas akan sangat terlihat, terlebih jika pengendara yang melintas adalah warga yang di wilayahnya memiliki pembangunan yang baik. “Kalo yang biasa melintasi jalan bagus, trotoar bagus, taman indah, pas lewat sini pasti merasa janggal,” ujarnya.
Biar bagaimanapun, pemerintah harus konsen melakukan pembangunan, terutama titik-titik tertentu yang selalu menjadi pusat aktivitas banyak orang. Sering disampaikan, kata Lili, salah satu rumus untuk bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat adalah banyaknya wisatawan atau pengunjung yang datang ke daerah tersebut. “Karawang punya segalanya, laut, gunung, sawah, hotel berbintang, tinggal urusan penataan perkotaannya harus diberesi,” pungkasnya. (zie)
