Uncategorized

Babak Belur Ajukan Dana Desa

Elvi S. Syarif

KARAWANG, RAKA – Pesta demokrasi tingkat desa dan lambatnya penetapan pagu dana desa, menjadi alasan pemerintah desa lambat mengajukan pencairan sisa dana desa tahap satu.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Purwasari, seluruh desa di kecamatan itu belum mengajukan pencairan sisa dana desa tahap satu. Padahal menurut Kasie Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Purwasari Elvi S. Syarif, beberapa desa di setiap kecamatan yang ada di Karawang, sudah melakukan pencairan sisa dana desa tahap satu. “Jadi untuk 8 persen dan 32 persen ini masih tahap satu, cuma dibagi dua gelombang karena kondisi yang cukup genting yaitu pendistribusian alat kesehatan pada anggaran 8 persen yang pertama itu,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (13/4).

Ia menambahkan, dari delapan desa yang ada di wilayah Kecamatan Purwasari, belum ada satu desa pun yang sudah melakukan pencairan sisa dana desa tahap satu itu. “Katanya mereka terhambat karena pilkades kemarin, soalnya untuk desa yang kemarin tidak pilkades sudah melakukan pemostingan, tinggal nunggu pencairan saja,” tambahnya.
Ia mengaku, selain momentum pilkades, lambatnya penetapan pagu dana desa jadi alasan berikutnya. Karena pagu dana desa baru ditetapkan Maret kemarin, sehingga pemerintah desa terus melakukan perubahan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes). “Saya kira kalau pagu ini bisa selesai sejak awal tahun, pasti dana desa juga bisa lebih cepat cair. Karena pengerjaan RAPBDes juga otomatis bisa dipercepat,” akunya.

Pjs Kepala Desa Karangsari O’o Abdul Rozak mengungkapkan, Pemerintah Desa Karangsari masih melakukan penyusunan dana desa, karena ada perubahan yang harus disesuaikan dengan pagu dana desa yang ada. “Kan Bulan Maret kemarin baru ditetapkan, makanya kita lakukan perubahan lagi secara mendadak. Tapi coba nanti kita upayakan agar pencairan dana desa ini bisa dilakukan percepatan seperti desa lainnya,” pungkasnya.

Lain halnya dengan Kecamatan Klari, pengerjaan ajuan dana desa berdampak terhadap lambatnya pengajuan Alokasi Dana Desa (ADD). Staf Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Klari Tatang mengatakan, memasuki bulan April, pemerintah desa diminta secepatnya mengajukan persyaratan ADD. Hal itu dilakukan untuk mempercepat pencairan anggaran yang dikucurkan dari Pemerintah Kabupaten Karawang. “Seharusnya sih sudah diajukan dari waktu lalu, tapi karena pemerintah desa kemarin fokus untuk dana desa, makannya ADD ini baru digarap bulan April ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, untuk pengajuan persyaratan pencairan ADD dilakukan seperti biasanya, salah satunya RAPBDes. Untuk pengalokasiannya pun ada perubahan, alokasi untuk penanganan Covid-19 akan dimasukkan. “Untuk yang lainnya seperti biasa, mulai dari pengalokasian BPJS perangkat desa sampai gaji dan honor perangkat desa yang disesuaikan dengan siltap (penghasilan tetap),” tambahnya.

Ia mengaku, sampai saat ini dari 13 desa yang berada di wilayah Kecamatan Klari, belum ada satupun yang sudah melakukan pencairan ADD. Bahkan dana desa saja baru diterima 8 persen. “Sementara itu belum sepenuhnya diterima sama desa. Nah kalau untuk ADD ini baru dimulai, jadi belum ada desa yang nerima ADD ini,” akunya.
Sekretaris Desa Duren Basri mengatakan, 19 Maret lalu pemerintah Desa Duren baru menerima 8 persen dana desa.

Dana tersebut untuk penanggulangan Covid-19. “Karena untuk tahun ini 8 persen ini fokus untuk prokes, semua desa di wilayah Kecamatan Klari juga sama, baru mendapatkan 8 persen karena bersifat urgent,” ucapnya.
Ia menambahkan, dana desa 8 persen sebesar Rp94 juta itu dialokasikan untuk pengadaan beberapa tempat tidur pasien Covid-19, hand sanitizer dan alat pelindung diri. “Untuk sementara fasilitasnya ini kita simpan dulu di rumah isolasi yang sudah kita sediakan,” tambahnya.

Selain fasilitas prokes, pihaknya juga mengalokasikan anggaran tersebut untuk operasional satgas. “Apalagi tahun ini kita akan ada 50 kegiatan kesehatan, tentunya untuk mencegah paparan Covid-19 ini,” katanya.
Untuk sisa dana desa, akan difokuskan untuk pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terdampak corona. “Pengajuan sudah kita lakukan sejak waktu lalu, untuk lebih lanjutnya kita lihat saja nanti,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button