Uncategorized

Beragam Komunitas Donor Darah

PERIKSA TEKANAN DARAH: Sebelum mengikuti donor darah, seorang sukarelawan diperiksa tekanan darahnya di Aula Kecamatan Purwasari.

Ditusuk Jarum Siapa Takut

PURWASARI, RAKA – Setetes darah yang kita donorkan tentu sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Kesadaran masyarakat Karawang untuk donor darah nampaknya cukup tinggi, dengan banyaknya kegiatan donor darah baik oleh komunitas maupun perusahaan. Namun tidak sedikit juga yang masih belum berani, meski sudah ada keinginan melakukannya.

Seperti yang terlihat di aula Kecamatan Purwasari, Minggu (14/6) pagi, berbagai komunitas kompak ikut dalam kegiatan donor darah. Diantara mereka ada yang memang sudah rutin, namun tidak sedikit pula yang baru pertama kali. “Baru pertama kali, denger kabar dari teman-teman ada kegiatan donor darah,” ungkap Lia Arinta Lusiana (32), salah satu peserta donor darah.

Lia mengaku awalnya memang sempat ragu karena takut jarum suntik. Namun apa yang ditakutinya tidak terjadi, saat jarum suntik menembus kulitnya tidak merasa sakit. Setelah donor darah pun tidak ada efek samping yang dia rasakan. Ia sendiri memberanikan diri untuk donor darah karena ingin membantu sesama. “Biasa saja sih, jarum suntiknya juga gak kerasa, semoga makin banyak yang ingin donor darah,” ucapnya.

Peserta lainnya, Yani Kusdiani (40) juga mengaku donor darah saat itu adalah pengalaman pertamanya. Ibu rumah tangga ini sudah terbiasa dengan jarum suntik, sebab setiap kali pasca melahirkan ia selalu mendapat donor darah. Yang ditakutinya adalah efek setelah donor darah, yang menurut banyak orang menyebabkan lemas dan pusing. “Tapi tadi ngga tuh, yang dikeluarin kan cuma 350 mililiter, tapi memang sampai rumah kerasa ngantuk saja,” terangnya.

Wanita yang juga wirausahawan ini merasa telah tertolong dengan adanya donor darah. Sebab itu ia merasakan Minggu kemarin adalah waktu yang tepat untuk membalas kebaikan para pendonor, dengan turut serta menyumbangkan darahnya. Ia berharap lebih banyak kegiatan seperti ini dapat menolong para pasien yang membutuhkan darah sepertinya beberapa tahun silam. “Biasanya aku yang dimasukin darah, nah sekarang gantian aku yang donorin darah,” ceritanya.

Sama halnya dengan Lia dan Yani, Kiki Rizkiana (32) mengatakan, sebelumnya sama sekali belum pernah melakukan donor darah. Alasannya bukan karena takut melainkan memang belum menemukan waktu yang tepat. Sudah lama ia ingin mendonorkan darahnya namun belum mendapat kesempatan karena kesibukan kerja.

Kitong sapaan akrabnya menuturkan, persiapan yang dilakukan sebelum donor darah adalah sarapan secukupnya. Ia juga menghindari bergadang agar mendapatkan waktu tidur yang cukup, sebagai salah satu syarat donor darah. Ia sendiri berharap darah yang diberikan dapat membantu orang-orang yang membutuhkan. “Semoga kegiatan seperti ini selalu berkelanjutan, mungkin sebagian orang takut karena jarum, tapi sebenarnya gak sakit,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button