Didik Anak Yatim dan Gelandangan

BELAJAR : Anak yatim asukan Yayasan Sultan Hasanudin Jalil saat belajar.

PURWASARI, RAKA – Perhatian pemerintah terhadap anak yatim dan duafa dinilai masih minim. Hal itu dilihat dari belum adanya perhatian pemerintah terhadap Yayasan Sultan Hasanudin Jalil Purwasari yang mengurus yatim dan anak jalanan.

Pemilik Yayasan Sultan Hasanudin Jalil Purwasari, Siti Sohrah mengatakan, kondisi anak jalanan dan yatim piatu sangat memprihatinkan, tak jarang ia menemukan anak-anak menjadi gelandangan. Karena merasa peduli dengan mereka ia sengaja membuat yayasan untuk memberikan kehidupan yang layak pada anak-anak tersebut. “Karena dengan kita asuh, mereka akan mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak, bereda dengan kondisi saat mereka menjadi gelandangan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (14/10).

Ia menambahkan, selama berdirinya yayasan tersebut, sudah sebanyak 30 anak yang telah dididik, mereka berasal dari beberapa daerah diantaranya Karawang, Subang sampai Makasaar.

Anak-anak tersebut diberikan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Karena pendidikan ini sangat penting untuk mereka, dimana akan merubah pola pikir serta menjadi bekal saat tumbuh dewasa nanti,” tambahnya.

Ia mengaku, untuk mengurus ketiga puluh anak asuhnya tersebut, tidak membutuhkan biaya yang sedikit. Ia harus berusaha mencari nafkah dan menerima orang-orang yang berniat untuk menyisakan hartanya untuk anak-anak tersebut. “Alhamdulillah, walaupun tidak banyak masih ada orang-orang yang peduli dan memberikan santunan untuk anak-anak, minimal mereka bisa mendapatkan uang jajan, karena mereka juga pasti mau seperti anak-anak yang lainnya,” akunya.

Ia berharap, pemerintah bisa melihat serta mengulurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dalam menunjang pendidikan serta kebutuhan lainnya. “Pasti kita juga ingin memberikan yang terbaik untuk mereka, mudah-mudahan mereka bisa dibantu sama pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Karawang, itu saja sih,” paparnya.

Sementara itu, Sulaeman (6), salah satu anak asuh Yayasan Sultan Hasanudin Jalil mengungkapkan, beberapa tahun lalu ia telah keluar masuk panti asuhan karena ketidaknyamananya, namun saat berada di Yayasan Sultan Hasanudin kini sudah dua tahun berlalu ia mengikuti proses pendidikan dan pembinaan. “Kedua orang tua aku sudah tidak ada, aku bisa sampai ke Yayasan Sultan Hasanudin karena dibawa oleh ibu Siti, aku sudah dua tahun disini, dan aku tidak pernah kabur, disini aku banyak teman dan bisa belajar seperti anak lainnya,” ungkapnya.

Ia berharap bisa memperbaiki kehidupannya dan mencapai cita-citanya menjadi seorang pengusaha. “Aku mau sukses, aku mau jadi pengusaha biar banyak uang dan membantu anak-anak terlantar seperti aku dulu,” pungkasnya. (mal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here