Uncategorized

Gas Melon di Klari Langka

PKL JUALAN : Pedagang kaki lima di Kecamatan Klari terlihat tengah berjualan. Yang menjadi andalan mereka dalam menjalankan usaha adalah keberadaan gas melon sebagai bahan bakar produksi.

KLARI, RAKA – Beberapa warga diberbagai daerah merasa kesulitan saat mencari pasokan gas 3 kg. Hal itu menghambat kebutuhan warga saat memasak di rumah maupun berjualan.

Warga Desa Duren Mariah mengatakan, pemerintah telah mengarahkan dan menjadikan gas sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah, namun kini ia merasa kesulitan karena gas melon itu sulit didapat. “Sudah beberapa hari ini ia merasa kesulitan saat membeli gas, kalau warung kopi kan harus masak air terus, tapi sekarang gasnya susah,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (6/9).

Ia menambahkan, terkadang kelangkaan gas melon itu sampai beberapa hari, sehingga ia harus mencari jauh di toko dari warung kopi miliknya. Hal itu dinilai menyulitkan. “Itu juga kalau dikasih, soalnya banyak warung yang menyediakan gas 3 kg yang tidak memberikan, karena cuma buat warga sekitarnya saja, jadi serba salah,” tambahnya.

Ia mengaku, gas melon yang harusnya diberikan kepada warga miskin rupanya bisa didapatkan oleh semua kalangan bahkan orang yang bisa dikatakan mampu. “Sekarang pemilik toko besar atau warteg mereka pakai gas 3 kg, harusnya ada tindakan tegas supaya gas melon ini bisa dibeli untuk orang tidak mampu saja,” pintanya.

Hal serupa disampaikan Hapidoh (45), warga Desa Wancimeka, Kecamatan Kotabaru, karena sulitnya mendatakan gas melon. Beberapa hari ia tidak memasak dan harus membeli makanan siap saji untuk keluarganya. Hal itu dinilai menambah pengeluaran uang yang lebih dari biasanya. “Sekarang kalau beli makanan siap saji harganya beda, terus sedikit, jadi harus ngeluarin uang lebih. Biasanya Rp50 ribu sekarang jadi Rp100 ribu, kalau bisa gas ini jangan sampai kosong,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button