Uncategorized

Kades Baru Milik Seluruh Warga

KLARI, RAKA – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak sudah dilakukan. Kepala desa baru pun harus menerima seluruh warga yang tidak memilihnya dalam pilkades tetap bagian dari warganya.

“Kalau sudah terpilih kades baru, itu artinya kades sudah menjadi milik seluruh warga, begitu pun sebaliknya, kades tidak boleh memilih-milih warga,” terang Ahmad Hadibrata, warga Gintungkerta, kepada Radar Karwang, Minggu (11/11).

Ia menyampaikan, tidak sedikit persoalan perbedaan pilihan menjadi persoalan yang terus berlarut-larut di tengah masyarakat. Padahal dalam pemilihan, menjadi hal yang lumrah adanya perbedaan dukungan. “Beda dukungan itu lumrah dalam politik. Yang tidak boleh itu ada permusuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Terlebih, tambah Adi, sapaan akrab Ahmad Hadibrata, jika kades yang baru hanya mengayomi atau melayani warga yang memilihnya saja saat pilkades. “Ini pendidikan politik yang tidak baik. Kades harus mengayomi semua warga,” terangnya.

Menurutnya, pilkades memang sangat rentan konflik. Karena orang yang dipilih dan yang memilihnya berada dalam satu desa. Bahkan antara calon dan pemilihnya terkadang ada di satu komplek. Berbeda dengan pemilihan legislatif, dimana orang yang dipilihnya terkadang dari mana-mana. “Memang urusan pilkades, itu rentan konflik horizontal, kalau pileg agak berkurang yah konfliknya,” kata lelaki yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Karawang.

Lebih lanjut ia menyampaikan, kades terpilih harus bisa merangkul semua lapisan masyarakat. Dengan demikian proses pembangunan di desa akan berjalan dengan baik. “Kalau sudah satu persepsi, pembangunan pun akan berjalan dengan baik,” pungkasnya. (zie)

Related Articles

Back to top button