Uncategorized

Pos Ronda Sejuta Cerita

KONGKOW: Sejumlah warga Perumahan Lily Asri, Dusun Kaijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, sedang berbincang usai melakukan penyemprotan disinfektan.

Pelepas Penat

PURWASARI, RAKA – Hampir di setiap lingkungan pemukiman warga tedapat pos ronda. Meski biasanya dibangun dengan sederhana, tapi banyak hal bermunculan dari sana. Sebab pos ronda tak hanya menjadi tempat berjaga semata, melainkan juga kerap menjadi balai pertemuan warga. Seperti halnya nampak di pos ronda RT 09 RW 02 Perumahan Lily Asri, Dusun Kaijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Sabtu (19/4).

Salah satu warga, Dimas Aryo (38) mengatakan, berkumpulnya mereka bukan tanpa alasan. Mereka baru saja kerja bakti memperbaiki pos ronda dan melakukan penyemprotan disinfektas bersama pemerintah desa. Waktu luang setelah itu mereka isi dengan saling bercengkerama dengan tetangga.

Menurut Dimas, layaknya orang muda, bapak-bapak pun perlu hiburan. Tentunya hal ini berguna untuk melepas penat dari beban pekerjaan maupun urusan rumah tangga. Baik itu sekadar dengan obrolan santai atau bermain game bersama. “Kalau bapak-bapak sini mah main ludo gak jauh,” ucapnya.

Bendahara RT setempat, Muhammad Sahudi (35) mengatakan, saat bapak-bapak berkumpul biasanya yang mereka obrolkan tak lepas dari persoalan lingkungan tempat tinggal. Ide-ide dan inovasi memang kerap muncul dari obrolan santai. “Tentang kebersihan, keamanan, ya gak lepas obrolan tentang lingkungan tempat tinggal kita,” tuturnya.

Sore itu mereka juga berdiskusi tentang pemilihan RT yang rencananya dilaksanakan Selasa besok. Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam pencegahan corona, pemungutan suara akan dilakukan pintu ke pintu didampingi oleh kepala dusun setempat. Masing-masing kepala keluarga punya satu hak suara.

Sementara itu sesepuh di Perumahan Lily Asri, Sarmidi (50) menyampaikan, memang perlu adanya keterikatan sosial antarwarga lingkungan. Tidak boleh ada perbedaan baik itu latar belakang kesukuan, agama, maupun pekerjaan. “Di perumaham itu gak ada masalah karir pekerjaan atau apa, yang penting ketika kami pulang, kami sama,” terangnya.

Umur juga tak menjadi halangan untuk berbaur dengan tetangga, baik tua maupun muda semua dapat bercengkarama. Ia sendiri kerap ikut bermain bulu tangkis atau bermain karambol bersama bapak-bapak yang relatif lebih muda darinya. Baginya kalau warga bersifat individual bahkan tidak mengenal satu sama lain, mereka sendiri yang kerepotan karena tidak mengetahui kondisi tempat tinggalnya, masalah keamanan salah satunya. “Walaupun bagaimana kita, sama tetangga itu kita masih keluarga, bersaudara, ada apa-apa kita minta bantuan ke tetangga,” tutupnya. (din)

Related Articles

Back to top button