Seniman Tato Ribut dengan Pelanggan
MEDIASI: Bhabinkamtibmas Desa Belendung, Kecamatan Klari lakukan upaya mediasi antara seniman tato dengan salah seorang pelanggannya.
Polisi Lakukan Mediasi
KLARI, RAKA – Untuk menjaga kondusifitas di tengah lingkungan masyarakat, kepolisian sektor Klari fasilitasi mediasi atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di wilayah Desa Belendung, Kecamatan Klari. Bhabinkamtibmas Desa Belendung Aipda Eddy Junaedi mengatakan, sejak beberapa hari lalu terjadi dugaan penganiayaan oleh salah satu warga Desa Belendung. Kejadian berawal dari warga Belendung yang bernama Andi Hermawan datang ke rumah saudara Tirta Atmaja untuk ditato di bagian tangan kirinya. “Jadi Saudara Tirta ini seniman tato dan masih warga Belendung juga,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Minggu (7/6).
Ia menambahkan, setelah selesai mentato tangan sebelah kiri, Andi meminta Tirta untuk mentato tangannya sebelah kanan, Tirta sempat menolak dan melanjutkan tatonya keesokan harinya namun Andi memaksa agar tangan sebelah kanannya ditato pada saat itu juga. “Dan Tirta pun kembali mentato tangan saudara Andi yang sebelah kanan,” tambahnya.
Pada saat mentato, lanjutnya, tangan Tirta terkena api rokok yang diisap oleh Andi, Tirta pun sempat terdiam sehingga terjadi percapakan yang memicu terjadinya keributan. “Jadi Andi bertanya kepada Tirta, katanya kenapa seperti orang kesal diam terus, terjadi cekcok dan akhirnya terjadi keributan,” akunya.
Menurutnya, pihaknya selaku petugas kepolisian memfasilitasi untuk dilakukanya mediasi antara kedua belah pihak. Kedua belah pihak juga saling meminta maaf dan berjanji tidak melakukan kerusuhan atau keributan setelah dilakukannya mediasi. “Kalau memang terjadi ribut lagi dan mengganggu kenyamanan warga, kita tidak akan tinggal diam dan menindak lebih serius,” katanya.
Ia juga berpesan kepada warga, apabila terjadi keributan atau permasalahan yang terjadi dilingkungan, maka dilakukan mediasi atau musyawarah terlebih dahulu ditingkat lingkungan. “Karena itu langkah awal yang harus kita lakukan, apalagi cuma ribut atu maling ayam, kecuali kalau memang masuk residivis,” pungkasnya. (mal)
