GERBANG SEKOLAHHEADLINE

Klaster Unsika Berbuntut Panjang

Pasien Bertambah, Sulit Koordinasi

KARAWANG, RAKA – Pasien positif Covid-19 dari klaster Unsika kembali bertambah, awalnya 30 orang menjadi 40 orang yang terpapar. Kondisi ini diperumit dengan sulitnya Gugus tugas Covid-19 berkoordinasi dengan pihak Unsika untuk melakukan tracing.

Desember 2020 lalu, Unsika telah melaksanakan kegiatan penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa yang menghadirkan ratusan orang, termasuk dihadiri oleh mahasiswa, kegiatan ini tanpa sepengetahuan gugus tugas. Hal itu yang membuat gugus tugas memanggil pihak Unsika, diantaranya wakil rektor.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mencatat terdapat 30 orang yang terkonfirmasi corona di klaster Unsika. Saat ini bertambah 10 orang menjadi 40 yang positif Covid-19. “Kami sangat kecewa sekali bahwa ini adalah institusi pendidikan (negeri),” jelasnya kepada Radar Karawang.

Penularan Covid-19 di kampus Unsika juga telat diketahui oleh Gugus Tugas Covid-19, karena pihak Unsika tidak memberikan informasi dari pihak mereka ada yang terkonfirmasi corona. Malah sebaliknya pihak Gugus Tugas yang pro aktif dengan Unsika. “Setelah kami desak pada saat awal, baru membuka informasi, seharusnya pada saat ada yang postif harus melaporkan kepada satgas,” kata Fitra

Akibat semenjak awal tidak ada keterbukaan informasi dari pihak Unsika sehingga Dinas Kesehatan kesulitan untuk melakukan tracing. Padahal, sekelas perguruan negeri ini seharusnya bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah. “Seharusnya kita sesama plat merah itu kordinsai lebih mudah,” kata Fitra.

Acara kampus Unsika di salah satu hotel di Karawang ini tidak melalui izin dari Gugus Tugas Covid-19, sehingga pihak gugus tugas tidak mengetahui adanya acara Unsika tersebut. “Kami tegaskan disini bahwa tidak pernah ada surat pengajuan dan kami tidak mengetahui ada acara tersebut,” tegasnya.

Akibat adanya kasus Covid-19 ini, penghentian aktivitas perkuliahan di Unsika diperpanjang. Saat ini perkuliahan dilaksanakan melalui daring dan pihak universitas melakukan penghentian sementara seluruh kegiatan. Saat ini jumlah dosen dan tenaga pendidik yang terpapar Covid-19 sebanyak 30 orang. Sudah terdapat tiga orang yang dinyatakan negatif. “Yang dinyatakan negatif sudah ada 3, namun tetap akan ada swab keduanya, ada yang baru swab tanggal 1 kemarin, menunggu hasil,” ujar Rino, staf ahli Wakil Rektor II, baru-baru ini.

Perpanjangan ini dilakukan hingga 16 Januari 2021. Sesuai dengan surat edaran yang telah beredar, bukan hanya kegiatan perkuliahan saja yang dihentikan sementara. Kegiatan surat menyurat juga dihentikan sementara dan dilakukan secara daring. Bagi mahasiswa yang telah melaksanakan sidang akhir skripsi dan ingin meminta surat keterangan lulus (SKL) dapat dilakukan melalui daring. Pihak staf ahli wakil rektor akan melakukan koordinasi dengan bagian akademik untuk mempercepat proses pengeluaran SKL.

Bukan hanya kegiatan perkuliahan saja yang mengalami lockdown, hal ini juga berdampak pada jadwal wisuda secara tatap muka yang telah ada. Rektor saat ini mengambil keputusan wisuda tatap muka sementara ini akan ditangguhkan terlebih dahulu. Keputusan selanjutnya akan diambil setelah melihat kondisi kasus covid 19 di Karawang dan nasional mengalami penurunan atau peningkatan. “Iya, kemungkinan wisuda tatap muka akan ditangguhkan. Nanti itu akan diputuskan oleh ibu rektor, arahan beliau kemaren baru sebatas penangguhan wisuda,” ujarnya. (mra/cr6)

Related Articles

Back to top button