HEADLINE

Kompetensi Lulusan Dikeluhkan Industri, Banyak Siswa Tidak Terserap

KARAWANG, RAKA – Usai lulus sekolah, masih banyak lulusan SMK yang belum mendapat pekerjaan. Dan itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi sekolah.
Kepala Cabang Pendidikan wilayah IV Jawa Barat Ai Nurhasanah menyebut, kompetensi peserta didik masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kepala sekolah. Sebab, kata dia, kompetensi peserta didik ini menjadi keluhan yang mencolok dari beberapa industri. “Itu masalah yang sekarang sedang hit, yang harus kita pecahkan,” ujarnya, baru-baru ini.
Lebih lanjut Ai mengatakan, kompetensi yang menjadi sorotan yaitu dari perilaku peserta didik baik dari daya juangnya, ketangguhan, kemandirian, dan kedisiplinannya. Hal itu sebagaimana yang diinginkan oleh pengusaha di KIIC dari hasil pertemuannya. “Yang mereka soroti adalah bagaimana sekolah-sekolah menggerakkan siswa-siswanya selama tiga tahun agar memiliki kualitas perilaku yang baik,” imbuhnya.
Lanjut kata Ai, untuk masalah keterampilan itu pihak perusahaan masih mampu menanganinya karena bisa melalui training atau pelatihan. Kemudian pihak perusahaan itu tidak bisa menerima calon pekerja yang memiliki perilaku yang tidak baik. “Kalau (masalahnya) perilaku mereka tidak sanggup. Silahkan itu menjadi tugas sekolah,” katanya.
Selain itu, Ai menegaskan, pihak sekolah bukan hanya sebatas meluluskan peserta didik, tapi juga harus menyalurkan siswanya ke tempat kerja atau membuat mereka bisa bekerja mandiri bukan disuruh mandiri. “Yang terjadi sekarang mereka (siswa) disuruh mandiri bukan dibuat bisa mandiri. Memang berat untuk membuat mereka mandiri, tidak sesederhana itu,” katanya.
Ai menambahkan ada satu model yang sedang dicoba untuk dikembangkan yaitu dengan mengoptimalisasikan balai latihan kerja (BLK). “Kita akan manfaatkan para pengelola BLK, karena mereka sudah terkoneksi dengan industri,” pungkasnya.
Sementara itu untuk menurunkan angka pengangguran lulusan SMK, Ketua MKKS SMK Karawang Endang Rohmat menginginkan semua sekolah memiliki kelas industri. Dan itu sedang dicoba di SMK PGRI 2, alhasil banyak siswa yang langsung bekerja setelah lulus sekolah. “Kelas industri itu tergantung perusahaannya mau atau tidak,” paparnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button