Komunitas Literasi Menjamur
Meningkatkan Daya Baca Masyarakat
KARAWANG, RAKA – Dalam dua tahun terakhir, komunitas literasi semakin banyak berdiri di Kabupaten Karawang. Ini positif, karena bisa meningkatkan daya baca masyarakat. Salah satunya adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) Sanggar Juang, Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari.
Salah satu pengurus TBM Sanggar Juang, Ayu Sri Indriyani menuturkan, TBM tersebut baru terbentuk pada Juni 2020. Berawal dari keprihatinan terhadap anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di masa pandemi corona, karena tak bisa berangkat ke sekolah. “Jadi kita bantu mereka belajar, misalkan gak ada yang gak ngerti (pelajarannya) bisa ditanyain,” tuturnya.
Nama Sanggar Juang sendiri diambil dari nama PKBM Sanggar Juang yang sudah lebih dulu ada. Adapun yang mengelola TBM ini adalah anggota Sakawira Kartika Jatisari. Meski demikian, ada juga pemuda setempat yang aktif menjadi relawan literasi. Tercatat ada 10 anggota aktif di TBM Sanggar Juang.
Ayu mengatakan, TBM Sanggat Juang biasa menggelar lapak buku di taman I Love Cirejag setiap Minggu pukul 14.00 WIB. Masyarakat boleh membacanya gratis, bahkan mereka juga kerap mengadakan kegiatan mewarnai atau mendongeng untuk anak-anak. Cukup banyak koleksi buku TBM ini, mulai dari buku bacaan untuk usia PAUD, SD, SMP dan umum.
Jenisnya pun bermacam-macam seperti buku dongeng, novel, majalah, buku pelajaran, kamus, dan pengetahuan umum dengan total koleksi sekitar 200 buku. “Semoga TBM Sanggar Juang kedepannya semakin sukses dan maju, berjalan dengan lancar terus tidak ada hambatan,” harapnya.
Lain lagi di Rengasdengklok, Sahabat Tanam Baca Yayasan Miftahul Huda Al Hidayah, Dusun Krajan Barat RT 02 RW 01, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok menggelar lapak baca buku gratis setiap Sabtu sore.
Muhamad Sanusi (28), penggagas tanam baca masyarakat (TBM) di Desa Amansari mengatakan, kegiatan Sahabat Tanam Baca ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2019. Sementara ini buku-buku yang dihidangkan lebih kepada bacaan untuk anak-anak seperti buku cerita inspiratif, sejarah, dan cerita rakyat. Kata Sanusi, tidak hanya sebatas membaca, sewaktu-waktu dirinya juga berdongeng, dan mengajak mahasiswa ataupun komunitas lainnya untuk turut bergabung dan berpartisipasi dalam membagikan pengalaman dan pengajaran kepada anak-anak maupun masyarakat. “Kegiatan ini dengan tujuan mendekatkan buku kepada masyarakat untuk gemar membaca, dengan metode melapakan buku,” jelas Muhamad Sanusi, yang akrab dipanggil Ugy. (din/mra)