Komunitas Pancasila Gemar Literasi
DISKUSI ONLINE: Para anggota Komunitas Pancasila sedang berdiskusi tentang penguatan ideologi Pancasila di kalangan pelajar.
KOTABARU, RAKA – Komunitas Pancasila yang dibentuk oleh anak-anak didik SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek setahun lalu, kini memiliki generasi baru. Mereka tidak hanya gemar mendalami materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, namun juga menyukai beragam buku bacaan.
Marko (17) siswa kelas XII mengaku sudah lama ingin belajar di sekolah. Terutama ingin bertatap muka langsung dengan guru PPKn. Menurutnya, mata pelajaran tersebut bisa membuka wawasannya tentang kebangsaan dan kenegaraan. “Saya dari dulu suka banget PPKN, seru belajarnya,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Marko berkeyakinan jika menguasai PPKN, impiannya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bisa mudah diwujudkan. “Guru PPKN sering mengajarkan bagaimana seharusnya anggota DPR bekerja. Dan itu sangat mulia sekali, karena mengurusi kepentingan rakyat,” tuturnya.
Karena saat ini pembelajaran masih online, dia dan teman-temannya masuk menjadi komunitas Pancasila, untuk memudahkan mereka mendapatkan pengetahuan tentang ideologi negara ini. “Jadi kita bisa fokus diskusinya,” tuturnya.
Eka (16) siswa jurusan TKJ mengatakan, dia dan teman-temannya yang aktif dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menikmati setiap materi PPKN yang diberikan oleh guru melalui online. Namun itu tidak cukup, baginya harus ada wadah yang mengkhususkan mata pelajaran PPKN secara berkala setiap hari. “Mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kami,” ujarnya.
Guru PPKN Prahesti mengatakan, pembentukan Pancasila Klub ini untuk memudahkan peserta didik yang menyukai PPKN mendapatkan pengetahuan tambahan di luar materi yang diberikan para guru melalui online. “Alhamdulillah antusias anak-anak bagus. Dan mereka bersemangat sekali menjadi anggota Pancasila Klub,” ujarnya.
Ia melanjutkan, diskusi di grup Pancasila Klub seputar pengetahuan mendalam tentang PPKN. Selain itu, informasi update seputar kenegaraan juga kerap didiskusikan dalam grup tersebut. “Mudah-mudahan cara ini bisa meningkatkan kapasitas pengetahaun anak-anak,” tuturnya. (psn)