Korban Banjir Sudah Tinggalkan Tenda Pengungsi
KEMBALI DIGUNAKAN: Jalan Desa Kertasari sudah bisa digunakan lagi setelah tenda pengungsian di bongkar.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Poros jalan Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok yang sebelumnya dijadikan tempat pengungsian oleh warga Dusun Krajan A Desa Kertasari, kini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat. Setelah air mulai surut dan para pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
Ketua RT 05 RW 02, Ace mengatakan baru Minggu (8/3) warga mulai membongkar tenda pengungsian. Kurang lebih setiap enam tahun sekali, warga RT 05 RW 02 kerap mengungsi karena banjir yang merendam rumah mereka. “Dulu pernah bikin tenda di jalan ini mulai tahun 2003, 2008, 2014, dan sekarang 2020, banjir di sini ini sudah musiman,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (8/3).
Baru-baru ini banjir yang merendam puluhan rumah warga Dusun Krajan A Desa Kertasari ini meminta agar pemerintah turut mencarikan solusi agar kedepan banjir tak terulang. Ace mengaku selain faktor letak geografis dan bangunan yang mulai banyak, minimnya drainase atau saluran air di Dusun Krajan A Desa Kertasari juga jadi penyebab banjir, sehingga tidak heran jika warga korban banjir kemarin sampai mengungsi berhari-hari, akibat tidak ada pembuangan air. “Kalau sekarang tidak diperbaiki, kemungkinan tahun 2025 atau 2026 akan ngungsi lagi,” kata Ace yang juga mengungsi di Jalan Kalijaya.
Di tahun 2000-an ini Warga Dusun Krajan A, Desa Kertasari ini sempat membuat tenda dan mengungsi di jalan dengan waktu satu bulan lebih, karena masalah yang sama yaitu minimnya saluran pembuangan air. “Kalau banjir sekarang sampai dua Minggu, dulu 2008 pernah sampai satu bulan lebih, pokoknya air surut itu kurang lebih dua bulan,” paparnya.
Meski para pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing, bukan berarti sudah tidak ada lagi air yang meredam permukiman warga, hal itu dapat dilihat di Jalan Kalijaya atau poros Jalan Desa Kertasari masih dilakukan penyedotan air dengan pompa. Isna (38) warga RT 05 RW 02, Dusun Krajan A, Desa Kertasari mengatakan, penyedotan air ini dilaksanakan selama 24 jam, pihaknya mengaku sampai saat ini saja masih ada air yang sampai masuk rumah warga. “Walau pun air di jalan ini sudah surut, tapi di sana masih ada rumah yang terendam banjir, makanya terus dilakukan penyedotan,” pungkasnya. (mra)