
PURWAKARTA, RAKA – Enam bulan pasca kebakaran yang melalap habis Pasar Jumaah, Purwakarta, nasib para pedagang masih terkatung-katung. Bahkan ada juga yang mengalami depresi.
Janji pemerintah untuk memberikan perhatian hingga kini belum juga terealisasi, membuat para korban terus menagih kepastian.
Korban kebakaran bersurat ke pemerintah daerah, meminta audiensi dengan bupati, hingga menggelar pertemuan dengan wakil rakyat di DPRD Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Begini Cara Kader Posyandu Karyasari Putus Mata Rantai Stunting
Namun, lambannya realisasi penanganan membuat pedagang kecewa. Kekecewaan itu bahkan sempat memunculkan rencana untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran.
Meski demikian, demi menjaga suasana kondusif di kota, pedagang bersama wadah lintas sektoral Bela Purwakarta kembali menempuh jalur diplomasi. Mereka berharap aspirasi segera teralisasi.
Sayangnya, Bupati Purwakarta tidak hadir dalam pertemuan karena masih dalam masa pemulihan kesehatan. Akhirnya, Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Agung Darwis Suriaatmaja, bersama Asda I Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Heriansyah menemui para korban kebakaran.
Ketua Perwapa, Iwan Sopwan Arif, menegaskan akan tetap melaksanakan perjuangan secara diplomatis demi nama baik Purwakarta dan menjaga wibawa pemerintah.
“Namun jika janji ini terus diabaikan, apa boleh buat, kami tidak punya pilihan lain,” ujar Arif, Jum’at (12/9).
Senada, sesepuh pedagang Haji Entang Sobur mengungkapkan penderitaan akibat janji yang tak kunjung terealisasi.
“Ada pedagang yang tidak mampu lagi membayar cicilan bank, bahkan ada yang depresi hingga tak mau keluar rumah. Kami hanya butuh empati berupa kadeudeuh agar bisa bangkit lagi,” ujarnya.
Tonton Juga: THREE SERIAL KILLERS
Founder Bela Purwakarta, Aa Komara, menyebut rakyat sedang sensitif dan mudah marah. Jangan sampai nasib pedagang Pasar Jumaah memicu gejolak baru.
“Solusi bijak harus segera hadir sebelum marwah Purwakarta tercoreng,” katanya.
Mereka meminta agar pertemuan selanjutnya menghadirkan langsung Bupati Purwakarta untuk memberikan keputusan final.
Dari pihak legislatif, anggota DPRD sekaligus Badan Anggaran, Said Ali Azmi dan Dedi Juhari, menyatakan siap mendorong penyelesaian.
“Menurut kami, dana hibah di APBD bisa digunakan sebagai kadeudeuh bagi pedagang. Kami pun ingin janji ini segera ditepati agar ekonomi kembali bergerak. Semoga berjalan lancar,” pungkasnya. (yat)