KARAWANG

Korban PHK 13.685 Orang

85 Perusahaan Hengkang

KARAWANG, RAKA – Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Karawang saat ini cukup tinggi. Hingga Juni 2020, korban PHK mencapai 13.685 orang. Bahkan, 85 perusahaan sudah hengkang dari Karawang.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karawang Abdul Syukur menuturkan, berdasarkan data yang didapatkan dari BPJS Ketenagakerjaan, sampai bulan Juni 2020 ini tercatat sudah 13.685 tenaga kerja yang di-PHK.

Hal itu menunjukkan jika pada tahun 2020 ini angka PHK terhadap tenaga kerja cukup tinggi. Angka tersebut dilihat dari banyaknya yang mengambil asuransi jaminan hari tua di BPJS Ketenagakerjaan. “Sampai bulan Juni tahun 2020 sudah 13.685 orang yang di-PHK. Untuk bulan Juli datanya belum ada,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (13/8).

Banyaknya angka PHK tahun ini, lanjutnya, juga disebabkan pandemi Covid-19. Karena terdampak pandemi covid, perusahaan kesulitan untuk melakukan produksi dan juga menjalankan usahanya. “Ya karena perusahaan-perusahaan banyak yang kesulitan untuk beroperasi, pemasaran tidak lancar, produksi juga terkendala,” ujarnya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang Fadludin Damanhuri mengatakan, tingginya korban PHK menjadi tanggung jawab bersama yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Dalam hal ini pemerintah daerah juga perlu memperhatikan kondisi para tenaga kerja yang menjadi korban PHK. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan melalui Dinas Koperasi dan Dinas Ketenagakerjaan. “Kami dari Kadin Karawang siap terlibat dalam memberikan pelatihan kepada para korban PHK,” ucapnya.

Jika kondisi ini dibiarkan, kata dia, tentu akan berdampak negatif terhadap kondisi sosial di Karawang. Pengangguran di Karawang akan semakin banyak dan terjadi kerawanan sosial.

Tidak hanya korban PHK, tingkat pengangguran akan semakin tinggi karena ditambah dengan jumlah lulusan atau angkatan kerja baru yang tentunya tidak akan terserap semua oleh industri di Karawang. “Angkatan kerja baru yang lulus SMA hampir 28 ribuan. Yang melanjutkan paling berapa persen, sisanya mencari kerja dan tidak akan terserap semua,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ahmad Suroto mengatakan, jumlah pabrik yang ada di Karawang sebanyak 954 unit, 85 pabrik diantaranya sudah hengkang meninggalkan Karawang. Sementara 18 pabrik berhenti tanpa sebab yang jelas. “18 pabrik berhenti tidak jelas apa sebabnya,” singkatnya. (nce)

Related Articles

Back to top button