Uncategorized

Kotoran Kambing Disulap Jadi Rupiah

MEMASUKAN PUPUK KE KARUNG: Ali (43) sedang memasukan pupuk ke karung, kemarin.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Kebanyakan orang jijik dengan kotoran kambing, tapi tidak bagi pemilik usaha pupuk kompos. Tika (54) warga Desa Rengasdengklok Selatan, memanfaatkan kotoran kambing dijadikan pupuk tanaman. Sudah lebih satu tahun Tika menjalankan usahanya di jalan baru arah kantor Kecamatan Rengasdengklok.

Sebelum memulai usaha membuat pupuk dengan kotoran kambing, Ika panggilan akrab Tika mengatakan, dirinya adalah seorang penyuka tanaman hias, dan sering membeli pupuk di pedagang lain. Setelah diteliti bahwa pupuk yang sering digunakannya merupakan pupuk yang terbuat dari kotoran kambing, diaduk dengan sekam dan hasilnya pun memuaskan. “Dari sana akhirnya saya berinisiatif untuk membuat pupuk sendiri dan diperjualbelikan,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Selain itu, lanjut Tika, banyak masyarakat Rengasdengklok yang memiliki ternak kambing, sehingga dengan mudah dia mendapatkan kotoran kambing itu. Kata Tika, pupuk organik penyubur tanaman itu dijual dengan bentuk kemasan seharga Rp15 ribu. “Konsumennya bukan hanya dari warga sekitar, tapi sudah sampai Purwakarta dan Subang, bahkan ada yang sudah langganan,” katanya.

Saat ini Ika bukan hanya menjual pupuk organik semata, namun berjualan berbagai tanaman hias. Menurut Ika, untuk kedepannya tidak akan hanya memproduksi pupuk dari kotoran kambing saja, tapi akan mencoba dari kotoran sapi. “Kalau sekarang cuma membuat pupuk dari kotoran kambing saja,” ujarnya.

Ali (43), peracik dan pembuat pupuk dari kotoran kambing mengatakan, pupuk kompos lebih bagus dari pupuk yang sudah tercampur zat kimia, terlebih pupuk dari kotoran kambing lebih baik dari pupuk kotoran ayam. Pasalnya pupuk yang terbuat dari kotoran ayam sudah terkontaminasi oleh pur sebagi pakan ayam, berbeda dengan kotoran kambing yang berasal dari rumput sebagai makanannya. “Komposisi membuat pupuk kandang itu ada empat macam yaitu sekam mentah, sekam bakar, tanah Lembang dan kotoran kambing,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button