Caleg Banyak tak Dikenal
KARAWANG, RAKA- Tahun ini, akan dimulai pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 17 April mendatang. Banyaknya surat suara yang mesti dicoblos yaitu surat suara presiden, DPR RI, DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi dan DPD, membuat masyarakat kerepotan, terutama warga lanjut usia (Lansia).
Titin (52), warga Telukjambe Timur, mengaku tetap akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Tetapi ia akan menggunakan hak pilihnya secara mengasal, karena dia tidak tahu figur calon anggota DPR. “Selama ini yang saya tahu cuma calon presiden. Bingung juga kalau untuk coblos dewan (calon anggota legislatif). Enggak ada yang kenal. Jadi nanti kalau di TPS, kalau mencoblos, paling nomor satu semua di lima surat suara,” ungkap Titin.
Warga lainnya, Karta (50), memiliki pandangan yang sama. Ketidak tahuannya pada figur yang akan nyalon DPR maupun DPRD menjadi alasannya. “Legislatif dan itu DPD, saya paling hitung kancing,” katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang terus menggelar sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi warga untuk memilih pada pemilu. “Kita lakukan koordinasi optimal dengan para pihak dan juga sosialisasi secara masif sampai tingkat kecamatan,” kata Ketua KPU Karawang Miftah Farid.
Untuk menghindari warga asal coblos, Miftah mengaku KPU telah menyosialisasikan warga cara mencoblos sesuai dengan pilihan agar warga harus mencoblos tepat pada pilihan mereka. Pilihan asal coblos pun bisa dihindari dengan sosialisasi yang dilakukan oleh calon legislatif ataupun calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Mereka juga bisa meningkatkan partisipasi pemilih. KPU Karawang optimistis bisa memenuhi target partisipasi pemilih yang mencapai 77,5%. “Kita optimistis dapat mencapai target,” pungkasnya. (asy)