KPM PKH Ikuti Latihan Technopreneur
PEDES, RAKA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) STAI DR KHEZ Muttaqien berikan sosialisasi dan pelatihan kepada ibu-ibu dan siswa SMK di Kecamatan Pedes, Minggu (17/3). Mengangkat tema “Pencegahan Pernikahan Anak dan Kekerasan Berbasis Gender” dan “Technopreneur untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dalam Keluarga”, sosialisasi ini sukses digelar di Aula Desa Kertamulya.
AD Kusumaningtyas, pemateri dalam kegiatan tersebut dalam pemaparannya mengatakan, satu di antara empat pernikahan yang ada di Indonesia, terjadi pada saat mereka masih berusia di bawah 18 tahun. Faktor kemiskinan dan sosial budaya masyarakat, termasuk interpretasi atau pemahaman keagamaan menjadi penyebab mengapa pernikahan anak masih terjadi. Hal ini sebutnya, tentu berdampak pada gangguan kesehatan reproduksi, karena rahim anak belum siap untuk mengandung dan melahirkan. Bahkan, pernikahan dini juga berpeluang terjadinya KDRT, sehingga hal ini yang sering jadi pola kekerasan berbasis gender. “Kemandirian ekonomi perempuan merupakan salah satu cara menghindari kekerasan berbasis gender,” imbuhnya.
Eulis Jamiatussalamah, pemateri lainnya menyampaikan, technopreneur adalah upaya membangun kemandirian ekonomi keluarga. Intinya, bagaimana masyarakat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan wirausaha. Selain produk, yang harus diperhatikan adalah soal packaging dan strategi pemasaran,” jelasnya.
Acara ini juga mendapatkan respon positif dari Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Pedes, di wakili Ahmad Habibi, Pendamping PKH Kecamatan Pedes mengaku, bahwa yang hadir dalam kegiatan LP2M ini diantaranya adalah ibu-ibu KPM PKH di wilayah Kecamatan Pedes, ia berharap, kegiatan ini jadi inisiatif untuk mengembangkan kerjasama lintas sektoral yang lebih luas dengan berbagai pihak, bahkan dapat memotivasi Pendamping PKH lainnya untuk juga membuat kegiatan serupa atau bahkan lebih baik lagi. “Kita mengapresiasi ini, semoga jadi inspirasi bagi pendamping PKH lainnya bisa nenbuat kegiatan serupa,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan mahasiswi KPI, Nia Kurniasih dan mendapatkan banyak apresiasi peserta. Selain mendapatkan materi KIE, mereka juga termotivasi slogan yang muncul spontan tentang basis ekonomi perempuan, yang bisa dimulai dari rumah tangga.
Hadir dalam kesempatan itu, H.Sarta Sekretaris Desa Kertamulya dan Dr H Manpan Drajat M.Ag yang sekaligus membuka acara.(rud)