Lestarikan Permainan Tradisional

KARAWANG, RAKA – Di tengah perkembangan digitalisasi game, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Palumbonsari IV, Kecamatan Karawang Timur masih melestarikan permainan tradisional bagi siswa.

Kepala Sekolah SDN Palumbonsari IV, Nining mengatakan ketika tanggal 1 Oktober 2024 siswa dari sekolah ini berhasil membawa juara 1 olahraga tradisional (Oltrad) jenis dagongan dan sumpit tingkat kecamatan. “Olahraga sumpit dan dagongan yang bentuknya permainan zaman dahulu tetapi dikompetisikan,” ujarnya, Rabu (16/10).

Ia menjelaskan, untuk jenis dagongan akan terbagi ke dalam dua kelompok dengan masing-masing jumlah anggota 6 hingga 8 orang. Kemudian diberikan media bambu dan masing-masing kubu saling mempertahankan kekuatan. Permainan dinyatakan menang ketika salah satu kelompok dapat terseret mundur. “Dagongan semacam permainan adu kekuatan dari dua kubu dengan 6 sampai 8 orang dalam satu kubu, medianya sebatang bambu yang dinyatakan akan menang apabila pihak lawan terseret mundur,” jelasnya.

Selanjutnya untuk permainan sumpit merupakan olahraga yang menggunakan media sumpit. Peserta akan memanah ke titik pusat yang sudah ditentukan. Permainan ini dilakukan dengan cara ditiup. “Sumpit menggunakan sumpit tradisional dengan kriteria yang tepat sasaran sesuai dengan letak arah jarum sumpit. Ada memanah dan titik pusat untuk sasaran dengan menggunakan media. Permainan ini dengan cara ditiup,” tambahnya.

Pihak sekolah memberikan waktu bagi siswa untuk bermain ketika Jumat setelah pulang sekolah dan Sabtu sore saat kegiatan ekstrakurikuler. Meski begitu hingga sekarang pihak sekolah belum memasukan permainan tersebut ke dalam olahraga di ekstrakurikuler. “Di sekolah kami ada dua guru olahraga, walaupun tidak masuk ke dalam ekstrakurikuler tetapi secara berkala tetap dilaksanakan di sekolah dan lebih intensif ketika mengikuti perlombaan. Sistemnya memberlakukan dua shift pembelajaran, jadi biasanya dilakukan ketika hari Jumat dan Sabtu supaya lebih banyak waktu yang digunakan,” tutupnya. (nad)