KABAR KAMPUNG
Trending

Kreativitas Meracik Jantung Pisang Menjadi Abon

radarkarawang.id – Kreativitas warga Desa Cibukamanah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, melahirkan produk kuliner baru yang unik dan mulai mendapat tempat di hati konsumen, yakni abon jantung pisang.

Olahan ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, namun berkat tangan-tangan terampil ibu rumah tangga setempat yang tergabung dalam kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), jantung pisang kepok berhasil disulap menjadi abon gurih yang tak kalah dengan abon daging pada umumnya.

Meski baru diproduksi pada awal tahun 2025 ini, permintaan terhadap abon jantung pisang cukup tinggi. Dalam sehari, kelompok UMKM bisa mengolah 20 hingga 50 kilogram jantung pisang. Produk ini bahkan sudah menembus pasar di luar Purwakarta, seperti Karawang dan Bekasi.

Ketua UMKM Desa Cibukamanah, Nita menyebutkan bahan baku jantung pisang kepok tidak sulit diperoleh karena banyak ditanam oleh warga sekitar.

“Alhamdulillah, abon ini disukai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Harganya juga ramah di kantong, mulai Rp10 ribu,” ujarnya, Jum’at (22/8).

Menurutnya, anak-anak justru menjadi konsumen yang antusias. “Mereka lahap makan nasi hanya dengan taburan abon jantung pisang,” tambah Nita.

Keistimewaan abon ini terletak pada penggunaan bumbu alami khas Indonesia. Jantung pisang dipadukan dengan rempah seperti lengkuas, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, santan, dan cabai rawit merah, sehingga menghasilkan cita rasa gurih dan sedikit manis yang berbeda dari abon biasa.

Dua Rasa Abon Jantung

Produk ini tersedia dalam dua pilihan rasa yakni original dan pedas. Untuk kemasan, UMKM menawarkan ukuran 50 gram dalam standing pouch seharga Rp10 ribu, serta toples 120 gram dengan harga Rp25 ribu.
Kepala Desa Cibukamanah, Eni Kurniati menegaskan pihaknya terus mendorong pengembangan UMKM desa. Selain abon jantung pisang, warga juga memproduksi olahan lokal lain seperti abon ikan patin, kerupuk petai, dan keripik talas.

“Produk-produk ini bukan hanya memberi nilai tambah bagi hasil bumi lokal, tetapi juga ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” kata Eni.

Ia optimistis, inovasi kreatif dari warga Cibukamanah bisa menjadi salah satu contoh bagaimana desa mampu mengembangkan potensi lokal menjadi produk bernilai jual tinggi.

Seiring dengan meningkatnya minat konsumen, Eni menilai abon jantung pisang memiliki peluang besar untuk dipasarkan ke wilayah yang lebih luas, bahkan berpotensi menembus pasar modern dan e-commerce.

“Dengan dukungan masyarakat dan promosi yang tepat, produk ini bisa menjadi oleh-oleh khas Purwakarta yang membanggakan,” tuturnya.

Saat ini, kelompok UMKM juga tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan distribusi. Harapannya, olahan kreatif berbasis bahan alami ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat ekonomi bagi warga desa.

“Abon jantung pisang dari Cibukamanah siap menjadi camilan sehat sekaligus teman makan nasi yang digemari banyak kalangan,” pungkas Eni. (yat)

Related Articles

Back to top button