Kredit UMKM Tanpa Agunan Tanpa Bunga
PRODUKSI BONEKA: Salah seorang warga membuat boneka di rumah.
KARAWANG, RAKA- Sejumlah 24 desa di Karawang tengah disulap menjadi Desa Digital, program itu digagas Bjb Karawang. Bank milik pemerintah ini juga menyediakan kredit untuk pelaku usaha kecil tanpa bunga dan tanpa agunan.
Program ini tentu saja menggandeng pemerintah desa, dan berkoordinasi dengan kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Karawang. “Ada 24 desa. Yang sudah matang Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya, Karawang,” ujar Kepala Bjb Cabang Karawang, Arfandy di Kantor Bjb Cabang Karawang, Rabu (6/9).
Dalam Desa Digital, masyarakat diajak bertransaksi secara digital. Bukan saja soal urusan perbankan, melainkan juga soal pembayaran dan transaksi secara digital pada merchant Bjb Karawang di desa itu. Transaksi bada merchant itu bisa menggunakan sistem QRIS. QRIS merupakan pembayaran digital menggunakan scan QR Code dan dapat di scan atau dikenali, di baca oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran PJSP). Di kantor desa, BJB menghadirkan mini bank. Seorang petugas dari warga yang telah dilatih disiagakan. Masyarakat bisa melakukan tarik dan setor tunai hingga bayar-bayar. Mulai dari PBB, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga isi ulang uang elekronik. “Masyarakat tak lagi jauh-jauh ke kantor cabang. Kami buat agar masyarakat nyaman,” ungkap Arfandy.
Tak hanya itu, Bjb juga memfasilitasi wifi untuk mendukung aktivitas digital masyarakat. Juga CCTV yang terhubung ke command center Polres Karawang. “Semua itu BJB Karawang yang membiayai,” ucap dia.
Bjb juga memfasilitasi masyarakat pelaku usaha kecil dengan kredit tanpa agunan dan tanpa bunga. Peminjam hanya dibebankan biaya administrasi yang dibayar dimuka maksimal 9,5 persen sesuai plafon pinjaman. “Maksimal peminjaman Rp 5 juta. Jika pinjam sejumlah itu, administrasinya Rp 475.000 ribu sebagai pengganti uang kertas dan administrasi lainnya,” ungkap dia.
Kredit ini bisa diajukan pada masyarakat berkelompok yang terdiri atas lima orang. Syarat ini mirip dengan saat mengajukan pinjaman ke koperasi, atau yang di Karawang dikenal dengan Bank Emok. Bedanya bank emok menarik bunga tinggi dan sistem tanggung renteng. “Tidak ada istilah yang lancar menanggung yang macet di Kredit Mesra,” ungkapnya.
Kredit Mesra hadir untuk memberi pilihan pinjaman bagi masyarakat. Misalnya dari bank emok, rentenir, ataupun pinjaman online (pinjol) yang cara menagihnya cukup meresahkan. “Kami menyajikan pilihan kepada masyarakat. Karena kalau membarantas bank emok tidak mungkin,” ujar dia.
Selain itu ada juga KUR Pertanian. Yang sudah terlaksana yakni KUR Pertanian kepada anggota BMT Niaga Utama dengan garapan sebesar 2.000 hektare atau setara dengan nominal Rp32 miliar. (nce)