Krisis Air Bersih Diprediksi Meluas
BEREBUT AIR : Warga Purwakarta saat berebut air bersih yang dikirim oleh Pemerintah Daerah Purwakarta. Sudah beberapa bulan ini, beberapa wilayah di Purwakarta mengalami kekeringan.
PURWAKARTA, RAKA – Kemarau panjang yang terjadi mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih pun diprediksi meluas lantaran hingga kini hujan tak kunjung turun.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 15 desa yang tersebar di 11 kecamatan, wilayah itu rutin dikirim air bersih hingga mencapai 433.400 liter. Pemberian air sebagai bantuan warga yang sulit mendapatkan air. “15 desa ini yang sudah kita suplai air bersih,” ujar Wibi.
Ia mengaku tidak menampik jika kondisi krisis air di lapangan bisa lebih dari 15 desa. Dirinya mengatakan, tidak semua desa melaporkan atau meminta bantuan distribusi air bersih karena bencana kekeringan ini.
Namun ia mengimbau, lantaran musim hujan yang belum juga turun, maka warga kesulitan air bersih tidak usah sungkan melaporkan pada pihaknya untuk ketersediaan air melalui nomor Dinas Komunikasi dan Informasi atau sms center bupati. “Musim kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun kemarin. Di Purwakarta hampir empat bulan terakhir tidak turun hujan, maka wajar jika terjadi krisis air bersih karena sumber air mulai surut, yang terdampak kekeringan ini sebanyak 14.282 kepala keluarga,” katanya.
Terkait dengan armada water supply tank, Wibi mengaku hingga kini pihaknya belum memiliki armada tanki air. Idealnya ada dua kendaraan tanki air dengan kapasitas 4.500 liter yang dimiliki. “Saat ini, kita masih kerja sama dengan PDAM. Karena kita belum punya mobil tanki air sendiri. Tanki PDAM, unitnya juga terbatas. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat belum maksimal,” ujarnya. (gan)