Kucing-kucingan dengan Polisi
KARAWANG, RAKA – Untuk menghidari razia dan kena tilang, sejumlah trik lihai dilakukan oleh para pelajar yang ‘kucing-kucingan’ dengan polisi. “Kalau pagi, jarang kena tilang. Kalau pulang siang, lewat jalan alternatif. Suka banyak polisi,” ujar Jaka (16) siswa SMK negeri di Karawang.
Menurutnya jika pergi ke sekolah menggunakan kendaraan umum, biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal. Lalu sulit diprediksi waktu tempuh dari rumah ke sekolah. “Kalau macet. Bisa terlambat ke sekolah,” ungkapnya.
Jaka yang mengaku tinggal di Klari itu tidak pernah satu kali pun ke sekolah menggunakan angkot. Alasannya agar ke sekolah tepat waktu. “Kalau naik motor kan bisa selap selip. Jadi tidak akan kena macet,” tuturnya.
Kasatlantas Polres Karawang AKP Bariu Buwana mengatakan, pelajar yang sudah memiliki SIM berhak mengendarai motor. Namun rata-rata dari mereka belum cukup umur. “Sekarang kebanyakan memang dari pelajar yang duduk di kelas X dan XI tingkat SMA sederajat, masih ada saja yang tidak patuh terhadap aturan,” ujar Bariu kepada Radar Karawang, Selasa (26/3).
Kata Bariu, kejadian yang telah menewaskan pelajar di Jalan Raya Kosambi dua hari lalu, membuat kepolisian siaga dan makan melakukan penyisiran ke setiap sekolah di Karawang, agar para pelajar yang belum memiliki SIM tidak menggunakan motor ke sekolah. “Saat ini ada sekolah yang sudah larang muridnya bawa kendaraan ke sekolah. Namun banyak juga yang menyimpan kendaraannya di luar sekolahnya,” katanya.
Ia melanjutkan, Satlantas saat ini mencatat usia 17 sampai 35 tahun sering menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Karawang. “Koordinasi sudah kita lakukan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang. Pelajar saat ini banyaknya yang ngumpet-ngumpet gunakan kendaraan roda dua,” ujarnya. (apk)