Kuliah Online Kuras Kuota
KARAWANG, RAKA – Social distancing membuat mahasiswa mau tak mau menjalani kuliah online. Tentunya hal ini menjadi pengalaman tersendiri bagi para mahasiswa Karawang. Di tengah pandemik corona, mereka harus tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.
Laura Magvira (20), mahasiswa semester 6 Unsika telah menjalani kuliah online sejak 16 Maret. Ia mengaku awalnya sangat menyenangkan, kebetulan satu pekan setelah diterapkan social distancing ia menjalani ujian tengah semester (UTS). Saat itu ia merasa perkuliahan akan lebih mudah dan santai. “Sepertinya bakalan ada pengalaman baru, ngerjain soal ujian di rumah bisa sambil nyemil, gausah pake atribut perkuliahan, gausah berebutan bangku di kelas, ditambah ngerjainnya bisa sambil ngobrol sama keluarga,” tuturnya.
Namun semakin hari dia merasa jenuh dan merindukan kebiasaan di kelas. Ia juga menjadi sadar betapa pentingnya peran pendidik dalam mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Di samping itu, dia merasakan beberapa kendala seperti peranti pembelajaran yang kurang mendukung atau jam kuliah yang kerap tak menentu.
Untuk mengatasi itu, ia mempunya beberapa tips, pertama mesti mengatur waktu belajar agar tidak terus terpacu dengan gawai sebagai media hiburan. Selain itu mesti pandai mengoptimalkan peranti pendukung meskipun terbatas. “Dan yang terakhir teruslah berdoa agar tetap sehat dan dapat mengikuti kuliah online dengan maksimal,” ucapnya.
Mahasiswa semester 4 UBP, Yohan Abdul Rohman (21) mengaku di hari-hari pertama kuliah online belum begitu efektif, butuh waktu beberapa hari sampai pembelajaran berlangsung kondusif. Menurutnya kuliah online cukup menantang, sebab awalnya tidak mengerti metode pembelajaran yang diterapkan. Namun seiring waktu dia mulai terbiasa dan semakin paham. “Sedikit demi sedikit namanya juga kan belajar,” ucapnya.
Rohman juga mengalami beberapa kendala, mulai dari sinyal yang kadang jelek dan membutuhkan banyak kuota untuk membuka beberapa aplikasi. Baginya apapun yang ditugaskan, diberikan dan disampaikan saat perkuliahan online mesti disimak. “Tetap disiplin, bersemangat dan menyimak segala bentuk apapun itu, serta mencatat materi-materi yang sudah disampaikan oleh dosen,” pesannya.
Sementara itu Yuyun Rusdianah (20), mahasiswa semester 8 Unsika mengatakan, enaknya perkuliahaan online bisa dijalani dengan santai. Sebab pembelajaran menggunakan alat yang dipegang sehari-hari. “Tapi kendalanya tentu penggunaan sosial media ini sangat menguras kuota,” keluhnya.
Bukan hanya itu, di rumahnya pun kerap kesulitan sinyal. Selain itu dia mesti mencari buku referensi dari perpustakaan daring seperti Ipusnas, yang menurutnya sulit ditemukan ketimbang mencari di perpustakaan konvensional. “Tips yang efisien untuk kuliah online, mengirit kuota dan penuh sinyal dengan menggunakan WA grup, karena selain mengirit kuota, WA grup juga bisa meminimalisir aplikasi di hp,” pungkasnya. (din)