Kunjungan Wisatawan ke Tegalwaru Turun, Akses Jalan dan Cuaca Disinyalir jadi Penyebab

KARAWANG, RAKA – Dibanding tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan yang berlibur lebaran ke Kecamatan Tegalwaru mengalami penurunan sekitar 40 persen dibanding tahun lalu. Diantara penyebabnya persoalan cuaca, akses jalan dan banyaknya objek wisata di daerah lain.
Aiptu Ahmad Husein, Kanit Pembinaan Masyarakat Polsek Kecamatan Tegalwaru menyampaikan, ada 11 personil gabungan yang diturunkan di dua desa mengarah ke lokasi tempat wisata. Husein menambahkan, personil ini bertugas untuk mengatur kondisi lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di jalur wisata. “Kami bertugas splin dengan jajaran Polres Karawang itu ada 11 orang dibagi ada dua desa. Satu di arah Curug Cigentis dan satu lagi di arah Puncak Sempur, kita hanya pengamanan jalur saja karena di sana sudah ada sekuritinya. Kita hanya mengatur lalu lintas agar tetap lancar tidak ada kemacetan sehingga membuat pengunjung bisa sampai di tujuan lokasi wisata. Untuk kepadatan pasti karena intensitas pengunjung pada hari libur idul Fitri masih bertambah dan jalur tidak berubah dari dulu tapi kepadatan tersebut Alhamdulillah masih dapat terurai. Dari mulai H+1 sampai hari ini tidak ada pemberitaan ataupun komplen dari pengunjung tentang kemacetan,” ujarnya, Senin (15/4).
Meski terjadi kepadatan, namun di jalur wisata tidak terjadi stuck. Langkah di ambil berupa menguarai kendaraan dari titik atas hingga titik di bawah. Di jalur wisata juga tidak diterapkan sistem buka tutup jalan. Selain itu tidak dilakukan pula pengalihan jalur untuk menuju tempat wisata. “Alhamdulillah sampai saat ini tidak terjadi stuck, kita dengan sigap ketika menemukan gejala stuck langsung turun untuk mengurai. Kita dorong dari bawah atau atas agar kelancaran lalu lintas jadi tidak sampai stuck di jalur wisata. Kalaupun diterapkan melihat situasi dan kondisi lalu lintas tapi sampai sekarang belum diterapkan buka tutup jalan untuk jalur wisata. Setiap hari saat kontrol jalur tidak ada penutupan ataupun pengalihan jalan,” jelasnya.
Jumlah kendaraan pengunjung yang menuju tempat wisata di Kecamatan Tegalwaru mengalami penurunan 40 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini hanya ada sebanyak 1.500 kendaraan pengunjung yang melintas. Ia melanjutkan kepadatan ini akan berakhir pada hari ini. “Sekarang tidak terlalu banyak, yang masuk ke Kecamatan Tegalwaru dari berbagai lokasi wisata berjumlah 1.500 dari mulai H+1. Jumlah ini menurun 40 persen karena kondisi cuaca, jalan, lalu sudah banyak spot wisata yang di luar wilayah Tegalwaru. Prediksi hari ini terakhir karena besok sudah mulai aktivitas bekerja kembali, kalau anak sekolah masih libur itu relatif,” imbuhnya.
Di jalur wisata telah terjadi beberapa kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan. Mengingat kondisi jalan di sana, maka Polsek Tegalwaru memberikan imbauan kepada pengunjung untuk dalam kondisi sehat secara fisik dan kendaraan. Selain itu bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor untuk dapat menggunakan helm. Hal ini bertujuan agar me gurangi kecelakaan yang terjadi. Ia menegaskan untuk jajaran Polsek Tegalwaru tidak mempunyai wewenang memberikan teguran berupa tilang kepada pengendara motor yang tidak menggunakan helm. “Untuk kecelakaan tabrakan itu tidak ada hanya ada beberapa kecelakaan yang jatuh akibat kondisi jalan. Imbauan apabila menggunakan kendaraan roda dua selalu menggunakan helm untuk keselamatan, kedua apabila dalam kondisi tidak sehat jangan dipaksakan untuk mengunjungi tempat wisata di Tegalwaru karena kondisi di Karawang selatan ada tanjakan dan turunan sehingga harus betul-betul dalam kondisi baik. Selanjutnya kami berterimakasih kepada para pemudik sudah rela dan mengunjungi wisata di Tegalwaru sehingga membuat masyarakat kami dari sisi ekonomi dari sirkulasi yang positif dan menambah penghasilan. Kami pihak kepolisian khususnya Polsek Tegalwaru tidak ada kewenangan untuk memberikan tilangan hanya bisa memberikan himbauan saja. Untuk para pengendara jangan melihat ada atau tidaknya petugas tapi melihat pada keselamatan diri sendiri karena ketika sudah terjadi kecelakaan yang rugi diri sendiri. Keselamatan itu lebih utama,” tutupnya. (nad)