GERBANG SEKOLAH

Kupu-kupu atau Kura-kura

Mega Rachmawati Arum Permatasari

Pilihan Bagi Mahasiswa Baru

KARAWANG, RAKA – Mahasiswa baru (maba) dihadapkan kepada 2 pilihan, apakah menajadi mahasiswa kupu-kupu alias “kuliah pulang” atau menjadi mahasiswa kura-kura alias “kuliah rapat”. Hak mereka untuk memilih aktif di kegiatan ekstra semacan organisasi dan UKM atau tidak sama sekali.

Salah satu maba Unsika, Sayid Rafi Sidiq (19) berpendapat, mahasiswa perlu mengikuti kegiatan ekstra, sebab menjadi bekal dalam ruang lingkup pekerjaan maupun sosial masyarakat. Menururntnya ada simbiosis yang saling menguntungkan baik bagi mahasiswa ataupun bagi masyarakat. “Karena kita kan mahasiswa, yang dipandang segala bisa oleh masyarakat, siap atau pun tidaknya itu sudah menjadi konsekuensi yang harus kita terima sebagai mahasiswa,” tuturnya.

Ia sendiri berniat aktif dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa yang menurutnya dapat mempelajari banyak hal di dalamnya. Pelajaran tersebut diantaranya membentuk mental, manajemen waktu, atau juga manajemen prioritas dalam melakukan apapun. Tidak menutup kemungkinan kegiatan ekstra dapat mengganggu perkuliahan, namun itu semua kepada pribadi masing-masing dalam mengatasi dan memanajemen waktu. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat schedule mingguan untuk membagi jadwal perkuliahan, kegiatan ekstra, dan waktu untuk beristirahat. “Dan bagi saya untuk mengikuti kegiatan ekstra itu tidak perlu banyak-banyak, yang terpenting adalah bermanfaat,” ujarnya.

Maba lainnya, Mega Rachmawati Arum Permatasari (19) menilai perlu atau tidaknya kegiatan ekstra di kampus tergantung kepribadian masing-masing. Seorang mahasiswa yang sejak awal berniat mengikuti suatu UKM tanpa paksaan tentu akan mengikuti dan memprioritaskannya. Ia sendiri memilih untuk menjadi mahasiswa aktif dengan bergabung sebuah UKM seni, yakni Paguyuban Rakyat Seni Unsika (Parasika).

Motivasinya tak lain karena ingin menambah wawasan baru dan ingin lebih dalam mempelajari kesenian. Adapun nantinya mengganggu perkuliahan atau tidak, menurutnya juga kembali kepada masing-masing pribadi. “Bisa mimilih waktunya dengan tepat atau tidak, intinya harus lebih bisa membagi waktu agar tidak bisa menggangggu kuliah tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Sheffila Putri Prameswari (17) menganggap berorganisasi itu sangat perlu, untuk menambah teman, wawasan, dan pengalaman. Ia pun memilih mengikuti UKM teater untuk menambah pengalaman dan menjawab rasa ingin tahu lebih jauh seperti apa itu teater. Baginya, kegiatan ekstra tidak akan mengganggu kuliah selama bisa mengatur waktu. “Karena dengan kita belajar di dalam kelas saja tidak cukup untuk menambah wawasan yang lainnya,” ungkapnya.

Sedangkan bagi Bela Pathana (18), organisasi itu perlu untuk mengasah skil komunikasi, memperluas wawasan dan pengalaman. Ia juga memilih teater sebagai kegiatan ekstranya selama menjadi mahasiswa. “Menurut saya tergantung orang nya, kalau ada yang berpendapat mengganggu kuliah, ya mungkin itu orangnya malas, ya jadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang, kuliah pulang,” singkatnya. (din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button