PURWAKARTA

Kursi Ketua PKB Purwakarta Digoyang

PURWAKARTA, RAKA – Berapapun target kursi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purwakarta pada Pemilu mendatang, dianggap omong kosong belaka. Jal itu disampaikan Ketua Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa DPC PKB Kabupaten Purwakarta, Asep Saepudin Saeful Milah yang menilai pimpinan DDPC PKB harus segera diganti. “Omong kosong kalau ketua DPC-nya tidak diganti, berapapun target kursinya. Perolehan kursi hari ini bukan sebuah prestasi, kepemimpinan yang sudah berjalan selama tiga periode ini tidak berpengaruh terhadap perolehan kursi PKB. Ini hanya bentuk kecintaan para sesepuh NU dan nahdlyin kepada PKB,” katanya, menanggapi komentar target PKB Purwakarta 12 kursi pada pemilu mendatang.

Menurut ketua organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa itu, jangankan target 12 kursi, 15 kursi juga bisa, jika dalam suksesi PKB Purwakarta mendatang ada pergantian pemimpin. “PKB harus mencari pemimpin atau ketua yang jujur, amanah dan sayang kepada bawahan. Terutama harus banyak bersilaturrahmi kepada para tokoh-tokoh PKB dan para kyai di pesantren-pesantren, bukan hanya yang bisanya pencitraan saja,” ujar Tokoh Muda yang juga mantan Anggota DPRD Purwakarta ini.

Kang Asep Milah mengaku, dia sudah berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan sejumlah Kiai dan para sesepuh NU. “Para sesepuh mengisyaratkan harus ada penyegaran di tubuh PKB Purwakarta, terutama di pucuk pimpinan,” ujarnya.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pagar Nusa Jawa Barat ini juga mengatakan, aturan partai juga mengisyaratkan bahwa pemilihan ketua bukan lagi dengan sistem pemilihan oleh PAC-PAC. “Dengan sistem penunjukan langsung oleh DPP, yang dikhawatirkan adalah DPP menunjuk orang yang tidak tepat untuk memimpin PKB Purwakarta ke depan. DPP harus mempertimbangkan masukan-masukan dari para tokoh PKB dan para kyai-kyai Purwakarta, karena tanpa para kyai, PKB akan kehilangan ciri dan keberkahan,” kata Asep Milah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Katib PCNU Kabupaten Purwakarta Acep Munawar mengatakan, soal penyegaran pada tubuh partai saat ini tengah dilakukan. Seperti melibatkan kaum milenial untuk menjadi garda terdepan dalam memajukan mesin partai. “Kita sedang ikhtiar untuk memperkuat partai, salah satunya dengan melibatkan kaum milenial untuk meneruskan estafet kepemimpiman di level pengurus anak cabang (PAC) atau tingkat kecamatan,” katanya.

Disinggung soal gonjang ganjing pergantian pucuk pimpinan, menurutnya hal tersebut terbilang wajar dalam dinamika politik. Hanya saja menurut kader militan partai PKB ini menjelaskan, prestasi Neng Selama menahkodai PKB patut diapresiasi. “Hal ini dibuktikan pada pemilu 2019 lalu dimana dari 5 kursi menjadi 6 kursi legislatif,” katanya.

Ia menilai bahwa pernyataan tersebut tidak elok karena kemunculan target 12 kursi merupakan semangat kebersamaan yang secara langsung didorong oleh KH. Abun Bunyamin saat memberikan sambutan di acara konsolidasi kemarin. “Jadi kalau kemudian berkata bahwa target ini ialah omong kosong, padahal berlandaskan pada semangat kebersamaan yang didorong oleh Abah Abun selaku Tokoh NU saya kira tidak elok,” ujar Gusmun. (gan)

Related Articles

Back to top button