PURWAKARTA

Lahan Pertanian 18 Ribu Hektare

JAGA PANGAN: Hari Tani Nasional sekaligus panen raya di Kabupaten Purwakarta, dipusatkan di Kampung Tegal Onder, Desa Warung Kadu, Kecamatan Pasawahan. Selain dihadiri Bupati Anne Ratna Mustika, tampak juga Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Holtikultura Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta.

Tak Boleh Beralih Fungsi Lagi

PURWAKARTA, RAKA – Luasan lahan pertanian di Kabupaten Purwakarta bakal dikunci. Tidak boleh kurang dari 18 ribu hektare. Larangan alih fungsi lahan tersebut akan diatur dalam rancangan peraturan daerah perlindungan lahan pertanian berkelanjutan (PLPB). Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjelaskan, raperda tersebut merupakan turunan dari undang-undang PLPB.

Karena itu, lahan pertanian di Purwakarta sudah dikunci seluas 18 ribu hektare. Tidak boleh 1 jengkal pun beralih fungsi untuk. “Kita harus mempertahankan itu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Purwakarta yang setiap tahun jumlah penduduknya semakin bertambah,” ujarnya, di sela-sela panen raya sekaligus peringatan Hari Tani Nasional di area pesawahan perbatasan Kecamatan Pasawahan dengan Kecamatan Purwakarta Kota, Kamis (24/9).

Diakuinya, sampai kini, kebutuhan pangan di Purwakarta masih surplus. “Dari 18 ribu hektar lahan yang dikunci, setiap tahunnya kita panen di 4.500 hektar lahan dengan jumlah padinya itu sebanyak 160.000 ton beras, tetapi konsumsi beras di purwakarta hanya 95.000 ton, yang berarti kita surplus,” tambahnya.

Pada panen raya yang digelar di Kampung Tegal Onder, Desa Warung Kadu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, itu Anne juga mengatakan, pemerintah daerah yang dipimpinnya bertekad untuk terus mendorong penggunaan teknologi pertanian agar para kaum milenial bisa tertarik masuk ke sektor pertanian.

Dia berharap, para petani bisa berdampingan dengan para penerusnya. Ketika teknis di lapangan dilakukan oleh orang tuanya, maka hasil produksinya harus dikembangkan oleh anak-anaknya yang notabene adalah kaum milenial.

Dikatakannya, tahun 2021 Pemkab Purwakarta akan melakukan pelatihan, termasuk menyediakan sarana dan prasarananya kepada kaum milenial, agar pemasaran prodak pertanian bisa dikembangkan. Seperti varietas tarabas. Varietas padi baru yang diuji coba di hampir separuh lahan milik Pemkab Purwakarta seluas 23 hektare. “Kaum milenial yang harus menjadi ujung tombaknya. Dengan demikian ketahanan pangan pun dapat terwujud dengan maksimal,” harapnya.

Padi jenis tarabas merupakan kelompok japanica yang induknya dari Jepang. Varietas ini secara profit keuntungannya lebih tinggi. “Mudah-mudahan setelah diuji coba di lahan pertanian milik pemda, padi jenis ini juga bisa ditanam di lahan-lahan pertanian lain di Purwakarta,” ujarnya.

Selain menanam varietas tarabas yang rasanya pulen, ada juga varietas yang lain yang bisa mencegah stunting, yakni varietas inpari nutri zinc. “Mulai hari ini kita akan dorong melalui dinas sosial supaya dibeli dari para petani kita, agar dimasukkan ke dalam komponen untuk bantuan pangan non tunai, salah satunya berupa beras sebagai upaya untuk peningkatan gizi masyarakat. Termasuk penekan angka stunting di Purwakarta,” tutur Anne di area pesawahan yang berbatasan dengan Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta itu. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button