Lahan Sempit, Tanam Sayuran Hidroponik
TANAM SAYURAN: Hidroponik, memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit.
KLARI, RAKA – Bertani tak melulu harus membutuhkan lahan yang luas. Jika lahan terbatas, masih bisa memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan hidroponik. Selain untuk kebutuhan konsumsi, pekarangan terlihat lebih menarik.
Ini pula yang dilakukan Nurmansyah, warga Dusun Krajan, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari. Pria yang hobi bercocok tanam tersebut memanfaatkan halaman rumahnya untuk penanaman hidroponik berbasis deep flow technique (DFT).
Diakuinya, aktifitas menanam berbagai macam tumbuhan merupakan hobinya. Beberapa jenis tanaman telah dilakukannya. “Saya senang saja dengan memiliki tanaman, apalagi sayur-sayuran,” ucapnya, Selasa (24/12).
Tanaman yang tumbuh tidak menggunakan dasar tanah, melainkan menggunakan sistem DFT. Dimana nutrisi yang didapat oleh sayuran akan terus mengalir yaitu dengan menggunakan satu buah mesin kecil yang berfungsi untuk mensirkulasi air pada tempat tanaman tersebut. “Semacam sirkulasi aquarium sih, jadi tanaman ini akan terus mendapatkan nutrisi dari aliran air ini,” tambahnya.
Menurutnya, penggunaan sistem DFT tersebut dapat dilakukan oleh semua masyarakat yang ingin memiliki tanaman hidroponik, namun terbatas dengan lahan. Namun sistem DFT tersebut memiliki kelemahan, saat mesin kecil tersebut tidak berjalan, maka tanaman akan layu dan mati. “Jadi jangan sampai mati listriknya, kalau mati ya terpaksa kita cabut dan kita tanam lagi benih yang baru,” imbuhnya.
Masih dikatakannya, meskipun jumlahnya tidak banyak, tanaman hidroponik dapat memenuhi kebutuhan konsumsi bersama keluarganya. Selain itu, dapat meningkatkan kesadaran warga untuk rutin dan memperbanyak konsumsi sayuran. “Secara perlahan warga juga melakukan penanaman hodroponik ini, minimal warga bisa membiasakan diri untuk makanan sayuran,” kata Nurman.
Warga Perumahan Puri Kosambi, Desa Duren, Sugianto mengungkapkan, ia mulai tertatik dengan tanaman hidroponik yang dimiliki temannya. Ia juga berencana akan melakukan sistem DFT di lingkungan rumahnya, sehingga banyak juga warga yang ikut mencoba. “Anggap saja ini gerakan kecil untuk membiasakan warga makan sayuran, karena sayuran ini sangat dibutuhkan untuk tubuh kita. Makannya mau saya coba nanti di rumah, biar warga saya juga pada tau,” ujarnya. (mal)