KARAWANG

Lalu Lintas Macet, Pedagang Asongan Sepi Pembeli

CARI PEMBELI: Pedagang asongan mendatangi mobil yang terhenti di titik penyekatan Tanjungpura.

KARAWANG, RAKA – Banyaknya kendaraan yang terhenti di titik penyekatan Tanjungpura, tidak berimbas pada meningkatkan penghasilan pedagang asongan. Tidak banyak penumpang yang turun untuk sekedar jajan.

Pedagang asongan mengaku bahwa jualan yang dibawa tidak habis. Meskipun banyak kendaraan yang berhenti namun jarang ada pembeli. Pada Sabtu (8/5) ia hanya memperoleh Rp30 ribu setelah satu hari penuh berjualan. Ia berjualan ke wilayah perbatasan Kabupaten Karawang dengan Bekasi. “Gak ada yang beli sekarang mah, apalagi semalem ada hujan gede cuma dapet Rp30 ribu doang,” ujar Atep (67), pada Minggu (9/5).

Pihak kepolisian tidak melarang ia untuk berjualan di tengah jalan. Ia memiliki empat orang anak dan tiga orang cucu. Saat tidak memiliki penghasilan apapun, ia mendapatkan protes dan cacian dari istri. Jualan yang dimiliki bukan merupakan milik ia sendiri.

Dalam satu hari, Atep bisa mendapatkan uang sebesar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu harus diberikan kepada pemilik dagangan. Ia berjualan dari pagi hingga malam hari. Awalnya ia berharap adanya penyekatan dapat membawa kelancaran saat berjualan. “Harapan itu hilang saat melihat kenyataan yang dialami,” paparnya.

Ia mengaku dagangan jarang bahkan tidak ada yang membeli, karena masyarakat takut membeli makanan di pinggir jalan selama Covid-19. “Pas nawarin banyak yang tanya tentang kebersihan dagangan saya,” pungkasnya. (cr6)

Related Articles

Back to top button