Lampu Otomatis Berbasis Solar Panel di Kutamanah
PURWAKARTA, RAKA – Dalam upaya mendukung penerapan teknologi ramah lingkungan dan meningkatkan kemandirian desa, Himpunan Mahasiswa Mekatronika dan Kecerdasan Buatan (Himatronika-AI) UPI adakan kegiatan sosial tahunan Trisula Suaka 2024. Agenda yang dilaksanakan di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari itu mengedepankan adanya inovasi teknologi dan energi terbarukan untuk sebuah desa yang lebih mandiri sekaligus untuk memberdayakan masyarakat desa.
Agenda Trisula Suaka yang dilakukan mencakup lima sasaran utama yang berfokus pada penerapan teknologi seperti instalasi lampu jalan berbasis solar panel, wind turbine, smart door lock untuk meningkatkan keamanan, smart garden sebagai solusi pertanian cerdas, serta peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak desa.
Ketua pelaksana Trisula Suaka, Faris Faturrohman mengatakan, kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa dalam menjalankan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
Ia menjelaskan, salah satu sorotan utama dari agendanya tersebut adalah pemasangan lampu jalan otomatis berbasis solar panel di beberapa titik strategis Desa Kutamanah.
“Lampu ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber tenaga, sehingga ramah lingkungan dan tidak memerlukan listrik. Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan warga terhadap listrik konvensional serta menambah keamanan jalan saat malam hari,” tuturnya, Rabu (23/10).
Tidak hanya berfokus pada penerangan jalan, mahasiswa tersebut juga menerapkan smart door lock di SDN 1 Kutamanah untuk meningkatkan keamanan fasilitas sekolah.
“Teknologi ini memungkinkan akses pintu sekolah terkontrol secara otomatis dan lebih aman, terutama untuk ruangan yang menyimpan barang-barang penting seperti proyektor, arsip, dan peralatan sekolah lainnya,” ujarnya.
Adapun hal lainnya, sambung Faris, selain memperkenalkan wind turbine sebagai salah satu alternatif energi terbarukan, pihaknya juga memperkenalkan instalasi smart garden di SDN 1 Kutamanah. Hal itu menjadi bagian dari upaya menciptakan pertanian yang lebih efisien dengan teknologi sensor otomatis.
“Dengan hadirnya inovasi-inovasi ini, masyarakat Desa Kutamanah diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alam mereka, serta meningkatkan kualitas hidup dengan teknologi yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Tidak hanya berfokus pada instalasi teknologi, sejumlah mahasiswa tersebut juga mengadakan kegiatan pengajaran teknologi kepada anak-anak sekolah dasar di Desa Kutamanah. Mereka diperkenalkan dengan konsep dasar teknologi, seperti elektronika sederhana, pemrograman dasar, serta pemanfaatan energi terbarukan.
Sementara itu, Didin (52) salah seorang warga mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya penerapan teknologi baru yang memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, interaksi dan kerja sama yang terjalin antara mahasiswa dan warga memberikan kesan positif, sehingga diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang.
“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. Mahasiswa membawa manfaat besar bagi desa kami, terutama dalam hal teknologi yang tidak mudah kami akses sehari-hari,” ungkapnya. (yat)