Langseng Rawamerta Eksis Sejak 1950
LANGSENG: Nano (55) menunjukan langseng bikinannya yang harus bersaing dengan peralatan memasak modern.
RAWAMERTA, RAKA – Dandang atau langseng dalam bahasa Sunda disebut seeng, yakni tempat menanak nasi zaman dulu ternyata masih tetap bertahan hingga kini. Namun, keberadaan seeng saat ini seperti beralih fungsi dari penanak nasi menjadi syarat adat budaya untuk ‘seserahan’ pernikahan. Menurut perajin seeng asal Dusun Sukasari, Desa Cibadak Edi (43), sebenarnya seeng tembaga juga bisa dipakai sebagai alat menanak nasi, namun karena harganya yang lebih tinggi dari seeng alumunium, masyarakat lebih menggunakan seeng alumunium sebagai alat memasak atau menanak nasi. “Seeng tembaga biasanya lebih banyak dipakai sebagai syarat adat seserahan dalam pernikahan,” ujarnya, kepada Radar Karawang.
Untuk penjualannya, lanjut Edi, seeng tidak dapat diprediksi, apalagi untuk seeng tembaga. Hanya di bulan-bulan tertentu saja penjualannya bisa laku keras. Seperti pada bulan Syawal, bulan Haji dan Rajab. Pada bulan-bulan tersebut seeng bisa terjual hingga 20-30 buah dengan harga variatif disesuaikan dengan ukuran. “Selain menjual, kami juga menerima jasa servis,” katanya.
Dikatakan perajin seeng lainnya, Nano (55), saat ini seeng tembaga memang jarang digunakan untuk menanak nasi, mayoritas masyarakat beralih menggunakan magic com atau sejenisnya, sarena dinilai lebih praktis. Namun, karena secara adat seeng tembaga menjadi sebuah syarat pernikahan, hingga saat ini produksinya terus berlanjut. “Sekarang sudah maju, banyak yang beralih dari seeng ke penanak nasi pakai listrik,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pembuatan seeng di Dusun Sukasari Desa Cibadak tersebut dimulai sejak 1950, dan saat ini tinggal dua perajin saja bertahan. Adapun, bahan pembuatan seeng ada yang dari bahan tembaga dan bahan alumunium. Sedangkan proses pembuatan untuk satu seeng 1-2 hari tergantung ukurannya. “Kalau dulu pemasaran secara konvensional, tapi sekarang saya bantu secara online melalui media sosial mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp2 juta, tergantung ukurannya,” pungkasnya. (psn)