Lansia dan Balita Rentan Terpapar Cacar Monyet
KARAWANG, RAKA- Penyakit cacar monyet perlu diwaspadai oleh semua kalangan masyarakat terutama balita dan lanjut usia (lansia). Kasusu ini sudah menyerang 13 warga di Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun, cacar monyet atau monkeypox (Mpox) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini diawali dengan gejala demam, pusing, dan menggigil. Setelah 1–4 hari terinfeksi, ruam di kulit barulah muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga anus.
Dinas Kesehatan memberikan himbauan kepada masyarakat Karawang untuk tetap menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih sebagai upaya mengantisipasi terpaparnya cacar monyet. Kepala Dinas Kesehatan Endang Suryadi mengatakan langkah itu dapat melindungi diri dari penyakit cacar monyet. Saat ini tidak ditemukan kasus penyakit itu di Karawang. Meski begitu untuk kasus di tingkat provinsi sudah mencapai 13.
“Itu kan semacam dibawa dari hewan ya monkeypox, kayak kasus zonosis. Jadi pencegahannya harus bener-bner nerapin PHBS, kalo makan daging yang matang, jangan mentah. Cuci tangan pake sabun, siapa tau punya hewan di rumah terinfeksi begitu, mengidap virus itu, tertularlah,” ujarnya Rabu (25/9).
Penyakit tersebut berasal dari berasal dari virus bernama human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae. Penularan terjadi melalui adanya gesekan kulit dengan penderita dan hembusan nafas. Masyarakat yang rentan terpapar mulai sebagian besar usia lansia dan balita.
“Semua kalangan berisiko, tidak hanya kelompok rentan saja seperti lansia atau balita. Karena penularannya lewat udara atau interaksi,” jelasnya.
Ia menekankan, saat muncul tanda-tanda muncul ruam agar memeriksakan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Adanya monkeypox ini harus tetap diwaspadai oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
“Kalo ada muncul ruam, cepet-cepet ke rumah sakit. Tapi yang bukan gay juga sama berisiko, makanya jangan ‘jajan’ (sex bukan dengan pasangan sah atau ganti-ganti pasangan),” tutupnya.
Cacar monyet di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk ke dalam kelompok orthopoxvirus. Kasus pertama cacar monyet di Indonesia terkonfirmasi pada 2022, dialami oleh seorang pria yang baru kembali dari perjalanan luar negeri.
Virus monkeypox dapat menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia maupun menyebar dari manusia ke manusia. Kemungkinan penyebab terjadinya cacar monyet di Indonesia yaitu gigitan atau cakaran dari hewan pengerat, seperti tikus dan tupai, atau hewan primata, seperti monyet dan kera yang terinfeksi. Kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui droplet pernapasan atau menyentuh luka pada kulit. Kontak atau memakai barang-barang yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.(nad)
Tanda-tanda penyakit cacar monyet
-Gejala demam, pusing, dan menggigil
-Setelah 1–4 hari terinfeksi, ruam (bintil-bintil ) di kulit barulah muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Penyyebaran cacar monyet
-Gigitan hewan primata, seperti monyet dan kera yang terinfeksi.
-Gigitan atau cakaran dari hewan pengerat, seperti tikus dan tupai.
-Kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui droplet pernapasan atau menyentuh luka pada kulit.
-Memakai barang-barang yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
Semua kalanagan masyarakat beresiko terpapar cacar monyet terutama balita dan lansia