KARAWANG

Lebaran di Tengah Tantangan Ekonomi: Peran Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga

KARAWANG, RAKA- Lebaran memberikan dampak terutama pada bidang sosial dan ekonomi. Dari sisi sosial lebaran menandai tradisi mudik tahunan sebagai peristiwa budaya dan dari sisi ekonomi diantaranya peningkatan konsumsi, pendapatan, kesempatan kerja, kualitas hidup, kesejahteraan masyarakat serta perekonomian di Indonesia. Perputaran ekonomi ini, peran pemerintah dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh fenomena lebaran di masyarakat adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan fiskal.
Warga Surabaya Fatimah mengatakan, lebaran tahun 2024 telah usai, meninggalkan kenangan dan refleksi berharga bagi masyarakat Setelah 2 tahun terbatas akibat pandemi, momentum kali ini menjadi kesempatan bagi warga untuk kembali merayakan tradisi lebaran dengan lebih leuasa. “Rasanya seperti kembali ke masa sebelum pandemi, kami bisa saling berpelukan, bertukar cerita dan menikmati makanan favorit bersama sama. Sungguh momen yang sangat berarti,” ungkapnya.
Mahasiswa Paska Sarjana Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Abbatty Angel Wowiling mengatakan, hari raya lebaran atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang dirayakan pada 1 Syawal tahun Hijriah setiap tahunnya. Secara umum, lebaran memberikan dampak terutama pada bidang sosial dan ekonomi. “Dari sisi sosial lebaran menandai tradisi mudik tahunan sebagai peristiwa budaya, dimana setiap orang kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga dan orang orang terkasih. Sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan mudik lebaran untuk berbagai alasan, seperti untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, untuk berbagi berkat, atau untuk meningkatkan kesejahteraan,”terangnya, Minggu(2/6).
Menurutnya, Dari sisi ekonomi dampak yang terlihat sudah dimulai dari sebelum, selama dan sesudah kegiatan lebaran tersebut seperti peningkatan konsumsi, lebaran di Indonesia biasanya disambut dengan berbagai tradisi dan ritual, seperti membeli pakaian baru, makanan khas, dan persembahan. Dampak ini dapat meningkatkan konsumsi masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsumsi masyarakat sebagai basis pertumbuhan ekonomi pada saat lebaran dapat menopang pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan, lebaran juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara meningkatkan penjualan produk dan jasa yang terkait dengan tradisi lebaran, seperti pakaian, makanan, dan persembahan. Dampak ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup, peningkatan kesempatan kerja, lebaran dapat membuka kesempatan kerja baru di sektor jasa, seperti hotel, restoran, dan industri pariwisata.
Dampak ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup, peningkatan kualitas hidup, lebaran dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dengan cara meningkatkan pendapatan, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak ini dapat memperbaiki kualitas hidup
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat, lebaran dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara meningkatkan pendapatan, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup. Dampak ini dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya perekonomian Indonesia, Idul Fitri memang memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Meningkatnya kegiatan ekonomi selama Idul Fitri seperti penjualan pakaian dan makanan, serta peningkatan mobilitas penduduk, membuat perekonomian Indonesia meningkat. “Menurut Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati proyeksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ketika momen libur lebaran
tahun 2024 mencapai Rp276,11 triliun, meningkat sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun sebelumnya sebesar Rp 240,01 triliun,”tuturnya.
Lanjutnya, berdasarkan proyeksi perputaran ekonomi ini, peran pemerintah dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh fenomena lebaran di masyarakat adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan fiskal. Terdapat beberapa contoh kebijakan fiskal yang dapat diterapkan di Kabupaten Karawang. “Pertama kebijakan pengelolaan anggaran, pemerintah dapat meningkatkan alokasi dana untuk sektor jasa yang terkait dengan Lebaran, seperti hotel, restoran, dan industri pariwisata, untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat dan kedua kebijakan fiskal yang pro-industri, pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada industri yang terkait dengan Lebaran, seperti industri pakaian dan makanan, untuk meningkatkan produksi dan penjualan produk. Dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor-sektor terkait Lebaran dan memberikan insentif fiskal bagi industri, pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga daya beli masyarakat selama masa lebaran,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button