927 UMKM Kesulitan Jalankan Usaha

Ade Sudiana
Terdampak Covid-19
KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang mewabah di Karawang sangat berdampak terhadap kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Karawang.
Sebanyak 927 UMKM di Karawang terdampak Covid-19 mengalami kesulitan menjalankan kegiatan usahanya. Hal itu terjadi karena berbagai faktor yang disebabkan pandemi Covid-19. “Kesulitan pemasaran, bahan baku sehingga pada lesu,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Karawang Ade Sudiana, kepada Radar Karawang, Senin (15/6).
Jumlah 927 UMKM yang terdampak, kata Ade, diketahui dari hasil pendataan atau laporan melalui formulir yang dibagikan. Sementara jumlah seluruh pelaku UMKM yang terdaftar sebanyak 44 ribu. “Itu yang melaporkan. Mungkin jumlahnya lebih dari segitu. Ya ada juga yang tidak terlalu lesu yang membuat masker,” ucapnya.
Upaya yang dilakukan dinas, lanjutnya, hanya membantu dengan melakukan pemasaran melalui aplikasi online yang dimiliki Dinas Koperasi. Sementara bantuan dalam bentuk materi, diakuinya tidak bisa dilakukan. “Bantuan modal berupa uang tidak bisa. Anggaran Dinas Koperasi hanya Rp4 miliar, ada refocusing untuk Covid Rp400 juta,” ujarnya.
Salah seorang pelaku usaha konveksi topi di Kotabaru Didin mengaku, sejak pandemi Covid-19 ini kegiatan usahanya tidak bisa berjalan. Jumlah tenaga kerja yang awalnya sudah mencapai 20 orang, kini ia hanya mampu mempekerjakan dua sampai empat orang. “Pusing kalau kita tidak nyari order sendiri. Karena di Tanah Abangnya juga tutup. Makanya produksi juga tersendat,” ungkapnya.
Senada dikatakan Maman, pelaku usaha kecil di Kotabaru, karena topi yang biasa diproduksinya sedang tidak ada pesanan, ia berinisiatif membuat masker kain yang dijual langsung kepada para pengecer yang datang ke rumahnya. “Cuma sebulan ramenya. Kesininya udah gak laku lagi,” ujarnya. (nce)