Lelah Cari Kerja, Jualan Peci Beromzet Rp200 Ribu
RENGASDENGKLOK, RAKA – Lelah mencari pekerjaan dan tidak pernah diterima, membuat Alin Nauri (24) warga Rengasdengklok memutuskan untuk berjualan. Hasilnya pun lumayan.
Awalnya dia berjualan peci dengan temannya di Bekasi. Merasa sudah cukup ilmu, dia pun memutuskan berdagang sendirian di samping terminal lama Rengasdengklok. Menurutnya tiga hari menjelang Ramadan sudah berjualan peci. “Saya berjualan peci hanya setahun sekali. Mulai menjelang puasa sampai malam takbiran,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Jumat (17/5).
Menurutnya, banyak orang membutuhkan peci untuk tarawih dan Idul Fitri. Penghasilan sehari-hari dari jualan peci tidak bisa ditentukan, paling besar pendapatannya selama dua minggu puasa ini hanya Rp200 ribu. Jika cuaca cerah bisa berjualan hingga pukul 22.00. “Saya juga pernah tidak mendapatkan uang sama sekali,” ujarnya.
Bagi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, kata Alin, apapun akan dilakukan untuk mempertahankan hidup, asalkan dengan cara yang baik. “Saya dari keluarga yang tidak mampu, maka harus kerja keras,” ungkapnya.
Alin menyampaikan, menjadi pedagang peci adalah pilihan setelah dirinya melamar kerja di berbagai perusahaan, namun tidak diterima. Dia mengaku dagang peci bukan hanya sekadar mencari uang, tapi ibadah.
“Saya jualan peci di sini baru dua kali, tahun ini sama tahun kemarin. Sebelum di sini, jualan peci bareng rekan di Bekasi,” pungkasnya (cr4)